Salah satu contoh Microwave Otomatis
Microwave Oven Otomatis
Di Amerika Serikat penggunaan microwave oven sudah sangat umum, bahkan menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang pada umumnya tidak mempunyai cukup waktu untuk mempersiapkan makanan untuk mereka sendiri. Disinilah peran microwave oven sangat diperlukan untuk meningkatkan effisiensi penggunaan waktu. Microwave yang kita kenal sekarang, masih memerlukan konsumen untuk belajar dan mengerti cara memasak atau memanaskan makanan menurut penjelasan yang tertera di bungkusan makanan tersebut. Tapi sekarang ada microwave yang bisa mengontrol proses pemanasan secara otomatis. Hanya dengan menngescan kode yg tertera di bungkusan makanan, microwave ini akan langsung memanaskan atau memasak sesuai dengan ketentuan – ketentuan, temperatur, dan waktu pemanasan yang tertera pada makanan tersebut. Selain itu, ada juga alat yang bisa mengintegrasi kode tersebut bagi pengguna microwave atau oven konventional dengan kata lain merubah microwave atau oven biasa menjadi otomatis. Hanya saja, microwave ini masi tergolong mahal untuk konsumen karena pembuat microwave oven dan bungkusan makanan perlu bekerja sama untuk menyesuaikan kode-kode yang akan dipakai nantinya.
RFID (Radio Frekuensi Identifikasi)
Ada lagi penemuan tentang penggunaan radio frekuensi identifikasi (RFID) yang banyak dipakai oleh perusahaan makanan untuk mengecheck dan mengontrol inventori makanan mereka. Ini juga digunakan sebagai indikator qualitas produk. Alat ini bisa menerima dan menyalurkan signal ke alat yang lain mengenai data-data makanan seperti usia makanan, pembusukan, sejarah temperatur, dan lokasi. Fitur ini masi terbatas untuk konsumen, kebanyakan hanya pabrik makanan yang memakai teknologi ini. Diperkirakan fitur ini akan booming ketika kesadaran akan kesehatan sudah maju di negara yang sedang berkembang dan barang yang menggunakan teknologi ini dapat diproduksi dengan biaya yang rendah.
Kemasan Pintar
Sekitar tahun 2000, penemuan termuktahir dalam urusan bungkusan makanan adalah kemasan makanan yg bisa memanaskan dan mendinginkan secara otomatis. Fenomena ini sudah mulai menjadi dasar dari technology kimia termodinamika untuk sup, kopi kalengan, cokelat panas, dan kemasan bir barel. Target terbesar dari penemuan ini tak lain adalah militer dan sipil dimana temperature tempat mereka beraktifitas sangatlah bervariasi. Hanya saja, tidak lama setelah peluncuran produk ini, keamanan dan keberhasilan dari kemasan otomatis ini sangat diragukan. Beberapa ilmuwan menemukan bahwa ada beberapa reaksi kimia yang dapat membahayakan konsumen dalam penggunaan kemasan otomatis ini. Dalam sekejap penemuan ini hilang dan menimbulkan kekecewaan kepada perusahaan kemasan makanan dan on-the-go konsumen.
Dulu juga sempat ditemukan mekanisme dari thermoelectrical teknologi yang dapat memanaskan dan mendinginkan secara otomatis dengan menggunakan mekanisme polaritas. Ini dipakai waktu masa dimana astronot adalah salah satu impian dunia untuk menjamah bulan. Tetapi lagi-lagi penemuan ini kurang effisien karena ukurannya yang cukup besar, yaitu lebih kecil dari lemari es tetapi lebih besar dari kotak roti. Dan akhirnya, penemuan yang paling terbaru di masa sekarang ini di temukan oleh para peneliti dari Intel, Arizona State University, Nextreme, dan RTI International. Mereka telah mengintegrasi pedingin thermoelektrik ke dalam sebuah chip-komputer. Alat semi-konduktor ini memakai arus listrik untuk memidahkan panas, bukan dengan kompresor dan pipa pendingin. Alat ini diklaim lebih effisien dalam memindahakan panas dibandingkan alat-alat yang dipakai pada dini hari. Akan tetapi, teknologi ini masi belum siap untuk pendingin besar atau kapasitas pemanasan seperti lemari es, tetapi mereka berguna untuk pendinginan volume kecil, lebih gampang dibawa kemana-mana, dan sangat fungsional dengan adanya generator yang sangat kecil.
Seiring berkembangnya teknologi pemrosesan makanan, tidak lama lagi memasak akan menjadi hal yang tidak merepotkan. Membawa dan menyimpan makanan dengan kemasan pintar juga membuat kita tidak kawatir untuk menyimpan makanan tersebut di mana saja. Hanya saja, khusus untuk teknologi makanan, keamanan dan efek samping adalah prioritas, sehingga segala penemuan harus diuji dengan seksama terlebih dahulu. Akibatnya, banyak dari teknologi-teknologi ini yang mungkin perlu waktu yang lebih lama.































Leave a comment