Walaupun dikenal sebagai salah satu kota inovasi teknologi terkemuka di pantai barat Amerika, masih banyak penduduk di kota Seattle yang tidak mampu membayar biaya berlangganan akses ke Internet. Kesenjangan digital menyebabkan sebagian penduduk ketinggalan bersaing di pekerjaan dan pendidikan.
Kota Seattle berusaha meningkatkan sumber daya masyarakat dengan memperluas koneksi ke jaringan Internet broadband. Cara inovatif yang dilakukan oleh pemerintah lokal dengan menyewakan perangkat Wi-Fi melalui perpustakaan umum.
Kalau dulu perpustakaan Seattle Public Library hanya berfungsi sebagai tempat meminjam buku, kemudian beralih sebagai tempat menyewa video DVD, maka mulai bulan Juli 2015 fungsinya bertambah sebagai tempat untuk menyewakan perangkat Wi-Fi hotspot. Selama peluncuran, perpustakaan akan menyediakan 150 perangkat Wi-Fi hotspot dan 75 komputer laptop yang sudah dipasangi Wi-Fi hotspot. Setiap anggota perpustakaan boleh meminjam perangkat untuk digunakan di rumah, dengan masa pinjam selama tiga minggu. Semua biaya jaringan data di tanggung oleh perpustakaan. Anggota perpustakaan boleh memperpanjang masa sewa melalui online, asal tidak ada orang lain yang ingin menggunakannya. Apabila perangkat Wi-Fi sedang disewakan, kemudian mengalami kerusakan atau terjadi kehilangan, maka anggota harus membayar ganti rugi perangkat sebesar $199.
Jaringan akses Wi-Fi dengan kecepatan 4G LTE atau 3G, akan disediakan oleh Verizon yang merupakan operator seluler terbesar di Amerika. Setiap perangkat hotspot dapat melayani 15 macam gadget, termasuk laptop, tablet dan ponsel. Baterai litium untuk menjalankan kotak hotspot dapat bertahan selama 20 jam, setelah diisi penuh dengan mencolokkannya ke steker listrik di dinding rumah. Perpustakaan juga menyediakan alat pengisi tenaga baterai, ketika anggota meminjam perangkat Wi-Fi.
Layanan penyewaan perangkat Wi-Fi hotspot bagi anggota perpustakaan Seattle Public Library didukung oleh hibah sejumlah $225.000 dari perusahaan raksasa mesin pencari Google. Selain digunakan untuk membiayai perangkat Wi-Fi dan laptop, dana hibah juga dipakai untuk program pengajaran teknologi kepada masyarakat dari kalangan imigran dan pengungsi.
Dengan mencontoh cara kerja pemerintah kota Seattle, maka ide yang sama juga dapat diterapkan di kota-kota di Indonesia. Kehadiran perangkat Wi-Fi hotspot akan membantu meningkatkan dunia pendidikan bagi keluarga yang tidak mampu dan menyebarkan adopsi teknologi untuk semua warga negara di seluruh Indonesia. Bukan hanya yang berduit bisa mengakses Internet, tapi sudah waktunya semua warga negara dapat mengenyam kesuksesan di pekerjaan dan pendidikan melalui kemajuan inovasi teknologi.
(Images: top right, Seattle Public Library Wi-Fi hotspot logo; middle left, Verizon Wi-Fi hotspot)
[…] batas, kirim teks SMS ke 120 negara, dan mengakses Internet melalui Wi-Fi hotspot di warung kopi, perpustakaan, rumah atau kantor. Sedangkan pengguna dapat membayar ekstra $10 untuk menggunakan 1 GB data […]