Jumio: menawarkan pembuktian pembayaran kartu kredit dan pernyataan tanda pengenal diri secara online dan mobile untuk toko online, bank, dan pihak berwajib

Pertumbuhan perdagangan online (ecommerce) dari tahun ke tahun sudah melampaui 15 persen, demikian pula terjadi perpindahan pola belanja online dari situs web ke seluler (ponsel dan tablet). Mengingat begitu banyaknya pelanggaran, penipuan, dan pencurian identitas online, sistem yang dipakai untuk transaksi online hari ini masih membutuhkan perbaikan, terutama dalam hal pembuktian pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan bukti pernyataan dengan menggunakan tanda pengenal diri (misalnya, KTP, SIM, atau paspor).

Selain itu, karena kelalaian memasukkan informasi selama pengisian formulir pemesanan barang online, toko online sering menghadapi masalah kesalahan yang menyebabkan transaksi gagal di tengah jalan. Karena kesalahan tsb. menyebabkan kerugian bagi toko online karena tidak berhasil menjual produk kepada pembeli, termasuk juga membayar ongkos ekstra untuk chargeback dalam transaksi. Demikian juga sebaliknya bagi pembeli, karena barang yang sudah dipesan tidak bisa dibeli dengan harga spesial. Akibatnya, proses perdagangan online berlanjut, tidak menyenangkan, rumit, dan menghadapi hambatan, karena penjual akan meminta pembeli untuk mengirimkan fotokopi bukti tanda pengenal diri (KTP, SIM) dan fotokopi kartu kredit yang membutuhkan waktu lama untuk belanja online dan juga menghabiskan ongkos pengiriman informasi melalui mesin fax ataupun lewat kantor pos.

Jumio menciptakan inovasi teknologi yang mampu membaca dan menerapkan informasi dari gambar yang direkam oleh kamera yang terhubung dengan desktop/laptop komputer, ponsel pintar dan tablet komputer. Dengan kemudahan ini, Jumio memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna, pemilik toko online, bank, dan pihak berwajib. Perusahaan-perusahaan yang sudah memakai layanan Jumio termasuk Travelocity (pemesanan hotel dan paket wisata online), Western Union (bank), dan lain sebagainya.  Ada dua macam solusi yang disediakan oleh Jumio, Netswipe dan Netverify.

Pertama, Netswipe memberikan kemudahan bagi pembeli mengirimkan dan menyediakan bukti pembayaran melalui kartu kredit dengan menggunakan kamera ponsel pintar ataupun kamera laptop. Setelah kartu kredit di rekam dengan kamera, pengguna hanya tinggal memasukkan kode rahasia dari kartu kredit ketika melakukan transaksi online. Keunggulan ini akan mengurangi kesalahan ketika mengisi formulir pemesanan barang. Kelebihan lainnya, pembeli lebih mudah dan lebih dipercaya untuk berbelanja online.

Kedua, dengan menggunakan teknologi yang mirip dengan Netswipe, Netverify memberikan kemudahan bagi perusahaan yang melakukan proses transaksi untuk menyatakan kebenaran identitas pelanggan (seperti bukti KTP, SIM, paspor), dimana transaksi akan dilakukan oleh bank, sekuritas, dan penyelenggara pemrosesan pembayaran. Perusahaan yang bergerak di dunia perjudian dan perdagangan barang berharga (toko emas dan toko berlian) juga akan menerima keuntungan dari layanan Jumio. Layanan Netverify sudah diterima dan diakui untuk pelanggan yang berasal dari 60 negara didunia, termasuk dari Indonesia dengan menggunakan bukti paspor. Klik disini untuk melihat daftar selengkapnya.

Startup Jumio didirikan pada bulan Januari 2010 dan berbasis di kota Palo Alto di kawasan Silicon Valley dengan kantor cabang di Eropa dan Asia. Pada pertengahan bulan Maret 2011, startup ini menerima pendanaan putaran pertama (Seri A) sejumlah $6,5 juta dollar. Kemudian pada Januari 2012, menerima pendanaan putaran kedua (Seri B) sejumlah $25,5 juta dollar. Sejak didirikan sudah menggondol dana sebesar $32 juta dollar. Pendanaan sejak awal didukung oleh beberapa investor terkemuka di Silicon Valley, termasuk kelompok modal ventura Andreessen Horowitz dan Eduardo Saverin salah satu pendiri jaringan sosial terbesar didunia Facebook.

(Images: middle, Jumio homepage; click here to watch a video demo)