ARIN: pengelola alamat IP di Amerika kehabisan nomor, peminat harus mendaftar tunggu atau membeli di pasar terbuka

Awal bulan Juli 2015 tercatat dalam sejarah dunia teknologi berakhirnya era alamat IPv4. ARIN, pengelola alamat IP di Amerika, mengumumkan kehabisan nomor. Alamat IPv4 terdiri atas empat nomor (antara 0 sampai 255) yang dibatasi dengan titik. Ketika pengunjung mengetik nomor 192.0.78.17 di browser, maka akan dibawa ke situs web WordPress.com. Setiap set angka menyatakan alamat komputer laptop, ponsel pintar, tablet, server, modem kabel, WiFi router, dan perangkat yang terhubung ke Internet (termasuk kamera keamanan rumah, kulkas, mesin cuci, dan lainnya).

ARIN resmi menyatakan kehabisan nomor versi IPv4 pada tanggal 1 Juli 2015. Peminat dari kalangan perusahaan jaringan telekomunikasi, penyelenggara web hosting dan data center, operator seluler, harus mendaftar tunggu atau membeli nomor IP dari orang lain di pasar terbuka. ARIN menyarankan perusahaan untuk segera beralih ke generasi baru yang dikenal sebagai IPv6.

Sistem IPv4 diluncurkan sekitar 30 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1981. Para insinyur yang merancang jaringan tidak pernah berpikir kalau suatu hari dunia teknologi akan kehabisan nomor IP. Ini karena total kombinasi empat nomor menembus 4,3 miliar alamat. Tetapi pertumbuhan Internet berkembang pesat sejak pertengahan 1990-an dan sudah merasuk miliar penduduk di seluruh dunia. Adopsi penggunaan web menembus ke seluruh pelosok kota kecil yang selama ini tidak tercapai oleh media lain.

ARIN masih melayani organisasi atau perusahaan yang hanya membutuhkan alamat IPv4 dalam jumlah kecil. Setiap permintaan baru untuk IPv4 akan diberi tanda dan tanggal tunggu pendaftaran, kemudian staf akan mengambil tindakan secepatnya apabila ada persediaan baru.

Penggunaan IPv6 masih belum terlalu lazim karena sebagian besar negara-negara berkembang belum mampu memperbarui system lama ke system baru, terutama di kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Awal bulan Juli 2015 ini, perusahaan raksasa Google mencatat hanya sekitar 6 persen pengunjung situs yang datang ke mesin pencari yang sudah mengadopsi penggunaan IPv6.

(Images: top right, ARIN logo; bottom, Google IPv6 Adoption)