Apabila anda membaca artikel ini anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan iklan di internet. Hampir semua site yang menyediakan content atau layanan internet secara gratis kepada pengguna memperoleh pemasukan utama dari iklan. Beberapa situs social media seperti Facebook dan Twitter juga sudah mulai gencar memasang iklan di situs mereka.
Debat seputar apakah iklan menganggu konten atau pengalaman pengguna situs sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Di satu sisi, pengguna merasa iklan membuat “kotor” halaman web dan menghabiskan waktu mereka untuk melihat atau menikmati konten. Di lain pihak, marketers dan perusahaan sering menanyakan efektifitas dari iklan digital di internet. Setiap klik memang bisa diukur dan didata, tetapi hasil akhir berupa pembelian produk oleh pengguna melalui iklan tersebut sering tidak efektif. Belum lagi permasalahan tadi, bahwa dari sisi pemilik blog iklan internet sering membuat overall design menjadi jelek dan berantakan.
ContentClicks berusaha menyediakan solusi atas permasalahan tersebut dengan membawa konsep Native Ads. Pada dasarnya Native Ads adalah iklan digital juga. Namun dengan teknologi khusus, native ads dapat menyesuaikan layout mereka dengan layout website atau artikel sehingga tidak terlihat berantakan dan merusak estetika dari website yang menampilkan iklan tersebut.
Anda dapat melihat beberapa contoh native ads di bawah ini:
Jelas sekali bahwa native ads ini terlihat sangat menyatu bahkan terkesan sulit dibedakan dengan konten biasa dari pemilik blog. Dari data awal yang dikumpulkan, native ads menghasilkan clickthrough rate yang jauh lebih tinggi dari kebanyakan iklan internet lainnya.
Boleh dibilang native ads merupakan win-win solution untuk pemilik blog, pengiklan, dan pengguna website. Di satu sisi mereka tidak merusak estetika website, pengiklan mendapat lebih banyak clicks di iklan mereka, dan pengguna dapat menikmati desain dan user experience yang lengkap.
Jadi, Native Ads adalah Solusi Sempurna untuk Iklan Web?
Kritik utama yang sering ditujukan pada Native Ads adalah kesan memanipulasi users supaya mereka mengklik suatu iklan karena mengira artikel atau link tersebut adalah konten asli dari pemilik blog. Hal ini malah dapat menjadi boomerang yang memberikan perasaan negative user terhadap si pengiklan maupun pemilik situs.
Memang menurut penulis Native Ads bukanlah solusi yang sempurna. Namun, setidaknya perusahaan seperti ContentClicks telah berjalan ke arah yang benar. Saya pikir Native Ads jauh lebih bagus dan positif dari sisi desainer website, pemilik situs dan pengiklan. Hampir tidak ada sisi negative terhadap mereka. Dari sisi pengguna situs atau pembaca, sebenarnya mereka mendapatkan pengalaman yang lebih nyaman dan relevant di situs yang mereka kunjungi. Ada batas etis tentunya di mana native ads/ sponsored links tidak boleh sama persis dengan link internal. Tetap harus ada pembeda yang menunjukkan bahwa link tersebut tetaplah iklan atau sponsored article. Namun bukan berarti iklan tersebut harus tampak sangat jelek dan tidak menyatu dengan pengalaman pengguna situs tersebut.
Di hampir semua media lain seperti majalah dan televisi, sebenarnya telah menggunakan beberapa bentuk native ads. Contohnya di beberapa majalah ada iklan 1 lembar dengan format dan tulisan yang menyerupai artikel biasa. Saya kira trend seperti Native Ads ini akan mendorong dunia periklanan menjadi lebih baik di mana pengiklan akan dituntut untuk membuat iklan yang lebih mengutamakan konten dan kreativitas yang dapat diberikan kepada users.
Saya kira analogi ini dapat mengillustrasikan pendapat saya tentang native ads: Jika dalam suatu meeting atau forum formal, ada satu orang yang datang dengan memakai celana pendek pantai, tentunya akan sangat mengganggu fokus. Belum lagi kalau orang tersebut membicarakan sesuatu yang tidak relevan. Dengan native ads minimal semua orang di ruangan sekarang memakai pakaian yang senada dan tidak distracting atau mengganggu. Relevan atau tidaknya pendapat mereka masih menjadi suatu pertanyaan yang di kemudian hari bisa dikembangkan lebih lanjut.
Leave a Reply