Pada hari Jumat pagi tanggal 28 Maret 2014, perusahaan pelopor ponsel pintar BlackBerry mengeluarkan laporan keuangan untuk kuartal keempat tahun fiskal 2014 yang berakhir 1 Maret 2014. Dalam laporan untuk Q4-14, pendapatan dari perusahaan berbasis di Kanada ini masih belum meyakinkan, walaupun sudah mengangkat CEO baru John Chen.
Pendapatan pada Q4-14 mencapai sekitar $976 juta dollar, dibandingkan Q3-14 jumlahnya mencapai sekitar $1,2 miliar dollar, atau terjadi penurunan sekitar $217 juta dollar, atau turun 18%. Kalau dibandingkan dengan pendapatan satu tahun sebelumnya, yang mana pendapatan Q4-13 mencapai $2,7 miliar dollar, atau turun 64%.
Selama Q4-14 BlackBerry mengirimkan sekitar 3,4 juta unit ponsel pintar ke langganan. Lucunya BlackBerry menghabiskan waktu mempromosikan sistem operasi 10 tetapi hanya berhasil menjual 1,1 juta unit. Sedangkan tanpa promosi, pelanggan di seluruh dunia, terutama yang berada di Indonesia cenderung memilih sistem operasi 7. Jumlah penjualan perangkat yang dijalankan oleh sistem operasi 7 mencapai 2,3 juta unit. Dengan kata lain, ratio penjualan sistem operasi lama lawan sistem operasi baru, 2 banding 1.
Hanya ada satu strategi yang membuat BlackBerry masih memikat pengguna di seluruh dunia, ketika meluncurkan aplikasi BBM pesan (messenger) untuk platform Google Android (misalnya, Samsung Galaxy) dan Apple iOS (misalnya, iPhone) pada tanggal 21 Oktober 2013.
Mengutip pernyataan CEO John Chen pada saat menyerahkan laporan keuangan Q4-14, yang dilansir oleh techcrunch.com, BBM saat ini berhasil melayani sekitar 85 juta pengguna aktif setiap bulan, dimana BBM sudah memikat lebih dari 113 juta pengguna yang terdaftar dari seluruh dunia, termasuk pengguna dari cross-platform iOS dan Android.
Kalau melihat jumlah uang yang dibayarkan oleh Facebook ketika mengakuisisi WhatsApp dengan harga hampir $20 miliar dollar pada bulan Februari 2014, maka masa depan perusahaan BlackBerry sangat tergantung dengan popularitas BBM.
(Image: bottom, BlackBerry BBM homepage screenshot)
Leave a Reply