Baidu adalah perusahaan mesin pencari terbesar di China, ibarat mesin pencari setingkat Google untuk pemakai Internet di Amerika. Kalau Google mengambil dua-per-tiga pangsa pasar pencarian di Amerika, Baidu mendominasi 80% pangsa pencarian Internet melalui komputer pribadi jenis desktop dan laptop di China, sedangkan pencarian Internet melalui ponsel pintar dan tablet, Baidu mengambil pasar dibawah 40%. Kalau Google memegang kendali pasar ponsel dengan sistem operasi Android di Amerika, sedangkan untuk urusan sistem operasi mobile, Baidu sama sekali masih nol. Demikian juga dengan urusan pangsa pasar perangkat lunak berupa browser yang digunakan untuk mengakses Internet lewat ponsel pintar dan tablet, Baidu baru memulainya. Bagi pemakai ponsel pintar dan tablet, kebanyakan sudah menggunakan Safari, Opera atau Google Chrome untuk berselancar didunia maya. Malah dua saingan Baidu terbesar, Tencent dan UCWeb, mengontrol pasar browser mobile di China.
Sebelum terlanjur kalah saing di dunia ponsel pintar dan tablet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, Baidu berusaha untuk menarik minat pengembang aplikasi dan memikat hati pemakai ponsel pintar dengan meluncurkan serangkaian produk dengan inovasi baru di konferensi “Baidu World” yang diadakan setiap tahun di kota Beijing. Pada konferensi ini, Baidu meluncurkan versi baru browser mobile yang dikhususkan untuk sistem operasi Android yang diberi nama Baidu Explorer. Browser baru ini diciptakan dengan bahasa komputer terbaru HTML5 dan dikombinasikan dengan Javascript. Hasil uji coba menyebutkan bahwa browser Baidu lebih cepat dari saingannya dan diperkirakan akan bisa berkembang untuk mengambil pangsa pasar secara internasional termasuk pasar di Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam). Malah banyak pakar teknologi memperkirakan bahwa browser Baidu bisa bersaing ketat dengan Google dan Opera.
Yang paling menarik dari konferensi “Baidu World” adalah penyataan yang dahsyat yang dilakukan oleh eksekutif perusahaan mesin pencari terbesar di China bahwa mereka akan segera meluncurkan Baidu Cloud yang dalam bahasa Mandarin berarti “Yun” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Awan.” Karena baru dalam taraf pengumuman, eksekutif Baidu masih menolak untuk mengungkapkan secara rinci rencana pusat data yang berbasis awan ini dan lokasi dimana akan dibangun pusat data sebesar itu. Baidu berencana untuk investasi sebesar $1,6 miliar dollar.
Yang jelas Baidu akan lebih focus untuk melayani para pengguna mobile pada tahap berikut pertumbuhan perusahaan ini. Pada kesempatan konferensi tahunan ini Baidu membeberkan berbagai jenis peralatan yang mendukung para pengembang menciptakan aplikasi dan mengajak para pengembang untuk membangun aplikasi lebih banyak lagi sambil memanfaatkan layanan teknologi yang sudah disediakan lewat awan. Sedangkan untuk pengguna Baidu, mereka dapat mengunjungi situs awan dimana mereka boleh mengakses, menyimpan aplikasi, data, dokumen, foto, dan file pribadi. Pengguna juga diberi kebebasan untuk mendownload aplikasi-aplikasi dari penyedia lainnya.
(Images: left Baidu logo; middle, Baidu Cloud)
Leave a Reply