Pangsa pasar ponsel pintar, bulan Oktober 2014 di Amerika: platform Android 52.3 persen, Apple iOS 41.9 persen

Perusahaan gadget terbesar di dunia Apple meluncurkan produk iPhone versi 6 dengan mengandalkan inovasi teknologi terkini, sejak minggu ketiga bulan September 2014. Apple berharap produk baru akan mengambil pangsa pasar sistem operasi ponsel pintar (smartphone) yang lebih besar dari saingannya Google Android. Namun usaha Apple belum membuahkan hasil yang gemilang sampai akhir bulan Oktober. Menurut laporan bulanan dari perusahaan riset comScore yang dipublikasikan pada tanggal 5 Desember, sistem operasi Android masih berada di puncak ranking, diikuti oleh iOS, Windows Phone, dan BlackBerry.

Penetrasi pasar ponsel pintar pada musim gugur 2014 di Amerika mencapai 72,9 persen. Dengan kata lain, ada 176 juta orang sudah memiliki smartphone di negara adikuasa ini, atau terjadi kenaikan 2 persen dalam kurun waktu tiga bulan sejak musim panas bulan Juli 2014.

Sistem operasi yang diciptakan oleh mesin pencari Google Android mengambil 52.3 persen pangsa pasar ponsel pintar sampai akhir bulan Oktober. Ini terjadi kenaikan 0.8 persen dari bulan Juli, atau 0.2 poin dari bulan September. Perusahaan pembuat telepon genggam di Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok terus mendukung pertumbuhan Android, termasuk merek Samsung, LG, Lenovo, HTC, Motorola, Sony, dan pendatang baru dari Tiongkok Xiaomi.

Banyak pengamat memperkirakan bahwa pangsa pasar iOS akan mengalami loncatan dahsyat ketika Apple meluncurkan iPhone versi 6 menjelang akhir bulan September. Namun iOS masih berada di posisi nomer dua dengan 41.9 persen pangsa pasar pada akhir bulan Oktober. Dibandingkan tiga bulan lalu pada bulan Juli, iOS meraih 42.4 persen pangsa pasar, atau turun 0.5 persen dalam waktu tiga bulan terakhir. Kemerosotan juga terjadi pada bulan September, dimana iOS meraih 41.7 persen. Kalau membandingkan September versus Oktober, maka iOS hanya naik 0.2 poin. Kenaikan kecil ini setara dengan Android.

Kesulitan tenaga trampil untuk merakit iPhone versi 6 di pemasok Foxconn menyebabkan kekecewaan calon pembeli, dimana mereka harus menunggu minimal empat minggu untuk mendapatkan iPhone 6. Bahkan banyak peminat iPhone 6 Plus (ukuran layar besar) dengan kapasitas 128 GB harus menunggu enam minggu untuk mendapatkan handset canggih ini.

Raksasa perangkat lunak Microsoft yang sudah meluncurkan sistem operasi Windows Phone sejak bulan November 2010 juga berusaha keras mengambil porsi lebih besar untuk pangsa pasar sistem operasi smartphone. Setelah mengakuisisi perusahaan telepon genggam tertua di dunia yang berbasis di Finlandia Nokia tahun 2013, Microsoft terus menjual telepon genggam merek Lumia. Sejak mengambil alih Nokia, ponsel merek Lumia dijual lebih murah dibandingkan dengan harga telepon genggam yang dijalankan dengan Android atau iOS.

Walaupun sudah menjual ponsel Lumia dengan harga murah, bahkan kadang-kadang handset diberikan kepada pelanggan secara gratis, posisi Windows Phone tetap di urutan nomer tiga dan platform ini tidak mengalami pertumbuhan berarti sejak diluncurkan pada akhir tahun 2010. Windows Phone hanya bertahan dengan 3.5 persen pangsa pasar pada bulan Oktober, atau turun 0.1 poin dari bulan Juli dan bulan September.

Keberadaan sistem operasi ponsel pintar BlackBerry semakin hilang dari permukaan benua Amerika. Di masa jayanya pada tahun 2008-2009, BlackBerry mengambil separuh pangsa pasar ponsel pintar. Sejak mulai tersedianya perangkat ponsel layar sentuh iPhone pada tahun 2007 dan Android pada tahun 2008, BlackBerry mulai kehilangan momentum. Pangsa pasar pelopor smartphone berbasis di Kanada ini terus merosot dan hanya bertahan dengan 2.1 persen pangsa pasar pada akhir bulan Oktober, atau turun 0.2 persen dari bulan Juli dan bulan September 2014.

(Images: top right, iPhone 6; middle center, Top Smartphone Platforms by comScore)