Salah satu kelemahan ponsel terletak pada ketahanan baterai, dimana sebagian besar ponsel tidak dapat digunakan sepanjang hari, apalagi ketika dipakai untuk berbagai aktivitas, seperti foto dan video. Terkecuali pengguna membawa ektra baterai atau power-bank, maka handset menjadi tidak berfungsi sama sekali karena kehabisan baterai. Ponsel yang kehabisan tenaga baterai sudah merupakan masalah yang sangat umum dimana-mana.
Solarbox bertujuan untuk membantu penghuni kota London yang sedang berada di luar rumah menemukan tempat pengisian baterai secara cepat. Solarbox seolah-olah melakukan ‘daur ulang’ gardu telepon umum berwarna merah yang selama ini menjadi symbol kota London, kemudian dimodifikasi menjadi stasiun pengisian ponsel dengan tenaga surya. Solarbox mengganti gardu dari cat merah menjadi cat warna hijau. Sejak kemajuan inovasi teknologi ponsel, maka ada sekitar 8.000 gardu telepon umum sekarang terlantar di kota London.
Setiap atap gardu telepon umum dipasang panel surya yang menghasilkan tenaga listrik sebanyak 150 watt. Di dalam gardu dipasang meja kecil dan disediakan berbagai kabel untuk pengisian, seperti micro-USB dan alat pengisi iPhone dengan kabel lighting. Penghuni kota dapat menggunakan tempat pengisian ini secara gratis dengan batas waktu selama 12 menit dan bisa mengisi tenaga listrik sekitar 20 persen. Setiap gardu mampu mengisi tenaga listrik untuk 100 ponsel setiap hari.
Tim kerja mulai melakukan uji-coba sejak tanggal 1 Oktober di kota London. Sebanyak enam Solarbox sudah dibuka untuk umum antara pukul 5:30 pagi sampai 11:30 malam. Rencananya semua gardu akan dibuka selama 365 hari setahun. Selama uji coba hanya tersedia di daerah Tottenham Court Road.
Solarbox didirikan pada bulan Juni 2013 oleh Harold Craston dan Kirsty Kenney, ketika keduanya sedang mendulang ilmu geografi di London School of Economics. Kemudian usaha ini merebut posisi kedua sebagai pengusaha muda, yang diberikan oleh walikota London, dalam acara yang dikenal dengan Low Carbon Entrepreneur of the Year Award. Setelah itu, startup ini mendapat uluran tangan berupa modal kerja awal dari UnLtd, LSE Entrepreneurship dan Siemens.
(Images: top right, Solarbox logo; middle left, a sample of Solarbox in London, via Twitter)
Saya tertarik dengan tulisan Anda.
Saya juga mempunyai artikel mengenai tenaga surya yang bisa anda kunjungi di http://ps-surya.gunadarma.ac.id