Konferensi TechCrunch Disrupt 2013 yang diselenggarakan di kota San Francisco sejak tanggal 7 September akan berakhir pada tanggal 11 September. Pada hari Senin ini sudah memasuki hari ketiga dan acara yang ditunggu-tunggu pengunjung adalah acara “Startup Battlefield.” Seperti tahun-tahun sebelumnya, ajang perlombaan untuk menemukan sebuah startup yang terbaik dibagi atas tiga kelompok. Khusus perlombaan startup tahun ini, panitia memutuskan tiga kelompok dan diberi nama yang sangat istimewa, seperti Efficiency, Experience, dan Transparency. Setiap kelompok diikuti oleh 5 perusahaan startup. Setiap peserta dibeli waktu sekitar 5 menit untuk presentasi dan 5 menit untuk menjawab pertanyaan dewan juri.
Salah satu startup yang naik ke pentas pada perlombaan di kelompok kedua “Experience” yang dimulai jam 3:45 sore Pasifik adalah perusahaan Voxel. Startup ini menciptakan iklan yang bisa disebarluaskan melalui perangkat seluler (ponsel dan tablet). Iklan yang menarik dan kadang-kadang juga bersifat promosi diciptakan untuk memancing calon pengguna. Hal ini dilakukan supaya pengguna mencoba aplikasi sekitar 30 detik sebelum mereka memutuskan untuk membeli atau menginstal ke perangkat seluler mereka. Dengan pengalaman awal yang menarik, maka pengguna yang sebelumnya tidak mempunyai minat membeli bisa berubah hati dan akhirnya terpikat untuk menyerahkan kartu kredit mereka.
Keunggulan Voxel bagi pengguna supaya mereka tidak asal-asalan menginstal aplikasi ke perangkat mereka dan menghabiskan disk-space. Voxel berharap calon pembeli yang sudah mengunjungi situs ini merupakan calon pengguna yang bersedia berbelanja aplikasi lebih banyak. Sedangkan keuntungan bagi pengembang dan penerbit aplikasi, Voxel berfungsi seolah-olah sebagai “ruang ganti pakaian” atau menyediakan sebuah tempat secara virtual berbasis di cloud (awan), supaya calon pengguna mencoba aplikasi sebelum memutuskan untuk membeli.
Dewan juri pada kelompok kedua ini terdiri atas Rich Barton (dewan komisaris Zillow, perusahaan penyedia daftar real-estate), Tracy Chou (insinyur komputer lulusan Stanford yang saat ini bekerja di Pinterest), Ellen Levy (Silicon Valley Connect) dan Hunter Walk (Homebrew Ventures, perusahaan modal ventura). Dewan juri melontarkan berbagai pertanyaan, seperti penggunaan sistem operasi asli (iOS, Android) dan penggunaan HTML5 untuk merancang aplikasi. Dewan juri juga berpendapat bahwa perusahaan startup ini sangat berpotensi untuk mendirikan sebuah pasar untuk menjual aplikasi sehingga pembuat aplikasi tidak perlu lagi menjual aplikasi mereka melalui toko Apple Store atau Google Play.
(Images: top right, TechCrunch Disrupt 2013; middle left, Voxel logo)
[…] TechCrunch Disrupt 2013 memasuki hari terakhir pada tanggal 11 September. Pada kesempatan ini para pejabat kota San Francisco juga memanfaatkan […]