Untuk mendorong pemakai perangkat mobile membeli lebih banyak aplikasi terutama dari beberapa negara berkembang, perusahaan raksasa Apple menambah delapan mata uang baru ke toko aplikasi App Store, termasuk Rupiah (Indonesia), Rupee (India), Lira (Turki), Rubles (Rusia), Shekel (Israel), Rand (Afrika Selatan), Riyal (Arab Saudi), dan Dirham (UEA). Dengan menggunakan mata uang lokal, Apple berharap pembeli tidak perlu lagi memakai kalkulator mengkonversi valas dan mengecek kurs jual/beli sehingga mempercepat pembeli memutuskan untuk segera membeli aplikasi online. Sebagai contoh, situs web yang dipakai untuk menjual perangkat komputer untuk wilayah Indonesia, Apple sudah mencantumkan harga per unit dengan menggunakan mata uang Rupiah.
Karena semakin terdesak untuk memperbaiki neraca pemasukan keuangan yang mana pada kuartal yang lalu (Juli-September ’12) perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini meleset dari target. Selain untuk menyenangkan hati para investor di Wall Street, maka keputusanan Apple menambah mata uang baru juga ingin mendorong pengembang aplikasi lokal supaya para teknisi perangkat lunak lebih bergairah menciptakan produk yang mengerti pasar lokal. Inilah saatnya bagi pengembang iOS di Indonesia untuk memikirkan pasar lokal dan tidak perlu jauh-jauh mencari pasar dunia.
Dengan perubahan ini, para pembuat dan penjual aplikasi akan segera mengetahui omzet dari setiap wilayah berdasarkan mata uang setempat. Laporan penjualan aplikasi untuk bulan November 2012 akan mencantumkan penghasilan yang diterima dari kedelapan kawasan baru berdasarkan mata uang lokal, yang selama ini masih memakai standar uang dollar Amerika (USD).
(Images: top, Apple App Store logo; middle, the real Indonesia Rupiah bills, 100,000 Rupiah = $10 USD; bottom, an example of Apple Store showing a product (MacBook Pro) in Indonesia Rupiah)
Leave a Reply