Pengguna ponsel pintar dan tablet boleh merasa sedikit lega karena ada beberapa perusahaan startup yang sedang bekerja keras menciptakan baterai yang tahan lama. Salah satu pendatang baru adalah perusahaan startup Amprius. Ide mendirikan perusahaan ini lahir di kampus univesitas terkemuka di Silicon Valley yaitu Stanford University. Sejak tahun 2008, startup Amprius mengembangkan inovasi teknologi penyimpanan energi dalam bentuk baterai lithium-ion. Kalau metode lama menggunakan karbon, maka Amprius menggunakan silikon sebagai bahan untuk elektroda.
Keunggulan menggunakan silikon untuk menggantikan karbon karena kemampuan menyimpan sepuluh kali kepadatan energi daripada baterai lithium yang ada di pasar saat ini. Dibandingkan dengan baterai lithium-ion biasa, baterai buatan Amprius diperkirakan akan memiliki daya tahan 10 persen sampai 25 persen lebih kuat.
Sejak bulan Mei 2013, Amprius mulai memproduksi baterai di fasilitas di kota Nanjing, negara Cina. Sedangkan lokasi pusat penelitian dan pengembangan, dan juga sebagai markas perusahaan masih tetap di kota Sunnyvale, California. Saat ini masih sedang melakukan serangkaian uji coba, baterai sesungguhnya baru akan dipasarkan untuk khalayak umum nanti tahun 2015.
Minggu ini Amprius mengumumkan penerimaan dana putaran ketiga (Seri C) sejumlah $30 juta dollar. Pendukung modal pada putaran ini terdiri atas SAIF Partners, sebuah perusahaan investasi terkemuka di Asia. Sedangkan pendukung modal pada putaran sebelumnya juga ikut berkontribusi pada putaran ketiga ini, termasuk Trident Capital, VantagePoint Capital Partners, IPV Capital, Kleiner Perkins Caufield & Byers, Chinergy Capital, Google Chairman Eric Schmidt melalui Innovation Endeavors, dan Stanford University. Pada putaran kedua (Seri B) yang diberikan pada tahun 2011, Amprius sudah menerima $25 juta dollar. Sejak didirikan, diperkirakan sudah menerima modal kerja lebih dari $55 juta dollar.
(Image: top right, Amprius logo)
Dr. Hadi, Editor-in-Chief of Inovasi.com
Yosia Sugialam
Inovasi.com 
Leave a Reply