Planet Labs: mengoperasikan dan meluncurkan satelit kecil ke ruang angkasa untuk mengambil gambar dan data bumi

Sejak awal tahun 1960-an negara adikuasa Amerika dan mantan negara adikuasa Uni Soviet berlomba-lomba mengirim berbagai misi pesawat, satelite, dan roket ke ruang angkasa untuk mempelajari kehidupan di luar bumi. Malah belakangan ini banyak ilmuwan yang berencana mengirim manusia untuk melakukan perjalanan jarak jauh ke planet lainnya (misalnya, Mars). Walaupun manusia mencoba mengetahui lebih banyak tentang galaksi dan bintang-bintang, ternyata kita belum terlalu memahami lingkungan bumi ini.

Perusahaan startup Planet Labs ingin mengubah paradigma manusia terhadap kemajuan ilmu pengetahuan tentang bumi dengan meluncurkan satelit kecil sebagai uji-coba yang dinamakan Doves. Dari 12 satelite kecil yang sudah direncanakan, tahun ini sudah berhasil mengorbitkan empat satelit pada posisi orbit rendah. Satelite kecil ini membantu ilmuwan mempelajari planet bumi, dimana satelite terus-menerus mengirim gambar resolusi tinggi dan data tentang keadaan bumi. Ilmuwan menggunakan gambar untuk memantau erosi hutan, melihat perubahan pola cuaca, dan membantu petani meningkatkan produksi pangan, dan lain sebagainya. Dengan kekuatan data yang dikumpulkan tentang planet ini, maka akan membantu penghuni bumi untuk lebih memahami lingkungan mereka.

Planet-Labs-homepage-screenshot

Startup ini didirikan oleh dua mantan ilmuwan NASA (lembaga antariksa Amerika). Rencana awal dan fokus perusahaan untuk mengumpulkan gambar foto dan membantu peneliti mempelajari planet bumi. Informasi tentang perubahan perilaku planet bumi dapat dipakai untuk kesejahteraan semua penduduk di bumi dan juga untuk kepentingan komersial (misalnya, penerbangan sipil).

Planet Labs berbasis di kota San Francisco dan didirikan pada bulan Desember 2010. Startup ini termasuk salah satu startup yang paling cepat menerima modal besar. Minggu ini mengumumkan penerimaan dana segar putaran kedua (Seri B) sejumlah $52 juta dollar. Pendukung modal pada putaran ini terdiri atas billionaire Yuri Milner, Industry Ventures, Felicis Ventures, Lux Capital, dan Ray Rothrock. Yuri Milner sangat cermat menanam modal di perusahaan startup, dimana salah satu startup yang paling berhasil adalah jaringan sosial Facebook. Sebelumnya Planet Labs sudah menerima modal kerja pada putaran pertama (Seri A) sejumlah $13 juta dollar diberikan pada bulan Juni 2013. Pendukung modal termasuk DFJ, Capricorn, O’Reilly Alpha Tech Ventures (OATV), Founders Fund, First Round Capital, Innovation Endeavors, Data Collective, dan AME Cloud Ventures. Sejak didirikan sudah menerima dana lebih dari $65 juta dollar.

Dana baru akan dipakai untuk mempercepat peluncuran satelite yang lebih handal untuk menangani berbagai bisnis. Satelite jenis baru dinamakan Flock 1 akan digunakan untuk komersial dan akan diluncurkan pada tahun 2014.

Bisnis untuk tahun 2014 semakin booming karena sudah ada beberapa perusahaan yang antri untuk menggunakan layanan satelite mereka. Jangan heran startup ini akan segera menjadi incaran akuisisi oleh perusahaan besar yang berharap menggunakan satelite kecil untuk telekomunikasi nirkabel dan memperkuat layanan akses seluler di seluruh dunia. Ada beberapa mitra yang tepat, seperti raksasa mesin pencari dan pencipta system operasi Google Android dengan pabrik telepon genggam Motorola merupakan sasaran yang empuk. Demikian pula perusahaan roket dan pesawat ruang angkasa SpaceX milik Elon Musk juga merupakan mitra yang tepat.

(Image: middle, Planet Labs homepage screenshot)

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: