Di kota-kota besar di Amerika tersedia berbagai macam fasilitas penyimpanan barang-barang, akan tetapi seringkali belum tentu cocok dengan kebutuhan penyewa. Kesulitan yang dihadapi penyewa seperti mencari cara untuk mengakses ke tempat penyimpanan terdekat, terutama untuk penyimpanan kendaraan beroda empat, barang-barang ukuran besar dan berat. Pada saat yang bersamaan terjadi perkembangan bisnis model baru yang dikenal sebagai “perekonomian berbagi” atau “konsumsi kolaboratif.” Contoh perusahaan yang memakai bisnis model ini sudah sering dibahas di Inovasi.com, seperti FlightCar, RovAir, Side-car, Lyft (berbagi tempat duduk di mobil pribadi), Airbnb (penyewaan kamar tidur kosong di rumah pribadi), Rover.com, DogVacay, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan bisnis model ini, pemilik rumah menemukan ekstra ruang seperti garasi yang selama ini tidak dipakai, tetapi dapat disewakan kepada orang lain. Imbalannya, pemilik rumah menerima uang sewa sebagai tambahan pendapatan rumah tangga untuk mensubsidi pembayaran ongkos listrik dan air. Perusahaan startup StowThat melihat peluang bisnis dengan mengandalkan konsep baru ini dan ingin membantu mempertemukan penyewa dan pemilik rumah.
StowThat menciptakan sebuah pasar online di mana penyewa dapat mencari tempat yang cocok untuk menyimpan barang-barang mereka. Disamping penyewa dapat mengirit ongkos sewa, penyewa juga dapat menemukan lokasi penyimpanan barang yang dekat rumah atau tetangga terdekat. Bagi pemilik rumah yang memiliki garasi, mereka merelakan ekstra ruang mereka dan boleh dipakai orang lain dengan imbalan penghasilan tambahan setiap bulan. Jadi tugas utama StowThat untuk membantu kedua belah pihak bertemu di bawah satu platform.
Layanan StowThat masih dalam bentuk beta dan sampai hari ini masih belum mengumumkan pendanaan modal awal. Startup ini didirikan pada bulan April 2013 dan kemudian pada bulan Juli memenangkan perlombaan startup terbaik pada acara TechCrunch Meetup yang diselenggarakan di kota Seattle. Untuk sementara StowThat melakukan uji-coba di kota Seattle yang juga merupakan markas startup ini. Di situs web ini terpajang beberapa contoh garasi yang disewakan oleh pemilik rumah di kota Seattle. Misalnya, garasi satu pintu di kawasan Ravenna disewakan dengan harga $170 per bulan, sedangkan garasi tiga pintu di kawasan Roosevelt dikenakan biaya sewa sebesar $450 per bulan.
Stowthat juga sudah memikirkan segi keamanan bagi pemilik rumah dan penyewa. Setiap penyewa harus mendaftarkan diri dengan memberikan informasi pribadi yang lengkap kepada Stowthat. Demikian pula pemilik rumah harus memberikan informasi pribadi dan alamat garasi yang lengkap. Kedua belah pihak diperbolehkan mendiskusikan tempat penyewaan dan tawar-menawar melalui situs web ataupun melakukan tatap muka secara perorangan sebelum meneken surat kontrak penyewaan. Yang pasti barang-barang berbahaya, mudah terbakar, ataupun barang-barang curian tidak diperbolehkan di simpan di garasi.
Konsep bisnis perekonomian berbagi semakin banyak diterapkan di kota-kota besar di Amerika. Perusahaan startup yang mengadu nasib di sektor ini semakin banyak, demikian pula antusias dari pihak investor dan pemodal ventura juga semakin tertarik menanam modal di arena ini. Startup dan pemodal harus waspada karena sudah ada beberapa layanan yang memakai konsep ini ditentang di kota besar di Amerika, seperti penolakan penyewaan mobil Lyft di kota Los Angeles, dan pemberantasan penyewaan kamar kosong lewat layanan Airbnb di kota New York City. Tidak lama lagi konsep bisnis ini akan dikembangkan ke aktivitas kehidupan yang lain, demikian pula konsep ini akan di copycat ke negara-negara lainnya.
(Images: top right, StowThat logo; middle, a list of rented garages in Seattle via StowThat homepage)
[…] berbagi tempat penyimpanan (gudang) untuk menyimpan barang, juga sudah diluncurkan oleh Boxbee, Stowthat, dan […]