Law Firm Diversity Program: Microsoft mendorong firma hukum supaya lebih beragam untuk jajaran pimpinan dan mitra

Perusahaan-perusahaan di Amerika terus mendorong pengangkatan karyawan yang lebih beragam. Sebagian besar perusahaan di industri high-tech sudah mengangkat karyawan yang memiliki latar belakang yang berbeda. Pengertian beragam yaitu mengangkat karyawan perempuan, aneka ras, suku minoritas, secara terbuka LGBT (lesbian, gay, bisexual, transgender), penyandang cacat, dan pensiunan militer.

Salah satu perusahaan teknologi yang sangat menonjol dengan pengangkatan karyawan yang lebih beragam adalah Microsoft. Perusahaan raksasa perangkat lunak ini sudah meluncurkan program yang dikenal sebagai “Law Firm Diversity Program” pada tahun 2008, tujuannya untuk mendorong firma hukum mengangkat jajaran pimpinan dan mitra yang beragam.

Bertepatan denga peluncuran White House Demo Day pada tanggal 4 Agustus ini, Microsoft memperbarui “Law Firm Diversity Program” yang sekarang mencakup pemberian bonus lebih besar bagi firma hukum yang bekerja untuk perusahaan teknologi ini. Microsoft berharap firma hukum lebih peduli ketika mengangkat karyawan yang memiliki latar belakang yang beragam, terutama jajaran kepemimpinan.

Jumlah bonus tahunan yang disiapkan oleh Microsoft ada sekitar $15 juta dollar untuk masa lima tahun ke depan. Uang sebesar ini akan dibagikan kepada 15 firma hukum. Masing-masing firma hukum yang mendukung keanekaragaman pengacara mencapai 35 persen, secara otomatis akan menerima 0.5 persen bonus.

Komposisi pemimpin dan pengacara mitra beragam, yang bekerja langsung menangani urusan Microsoft akan menerima ekstra poin. Rata-rata setiap firma hukum dapat menerima 2 persen bonus, yang dihitung dari total biaya tahunan yang dibayarkan oleh Microsoft. Bahkan, firma hukum yang menerima poin terbanyak dan dinobatkan sebagai pemenang dari semua yang berpartisipasi, akan menerima total 3 persen bonus.

Langkah penting yang diambil oleh Microsoft akan di contoh oleh perusahaan teknologi lainnya. Pengangkatan karyawan yang lebih beragam merupakan pilar budaya bagi perusahaan-perusahaan di era digital ini.

(Image: top right, Law Firm Diversity Program, Microsoft)