Tren menonton film di Amerika: popularitas menonton film lewat Internet mengalahkan lewat perangkat kasar (DVD dan Blu-ray) untuk pertama kalinya dalam sejarah

Orang Amerika semakin menghemat peralatan elektronik untuk ruang keluarga mereka dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.  Banyak perangkat kasar yang biasanya ditemukan di ruang keluarga misalnya untuk gaming seperti Xbox console dan Wii console ataupun laptop sudah bisa dipakai untuk memutar film, sehingga keperluan peralatan model lama seperti perangkat kasar video kaset, DVD, dan CD sudah bukan zamannya lagi.

Pelayanan film online terbesar di Amerika, Netflix, sempat ricuh juga saat menaikkan harga sewa film yang boleh ditonton lewat Internet pada musim panas tahun lalu.   Bahkan Netflix ingin melebur unit penyewaan film yang disimpan di piringan DVD yang biasanya dikirim lewat kantor pos.  Untuk lebih fokus ke bisnis penyewaan lewat Internet, maka penyewaan DVD akan menjelma menjadi perusahaan subsidi yang baru dan dinamakan Qwikster.  Akan tetapi niat tsb. mesti ditunda dulu karena banyak pemilik saham yang tidak setuju dengan keputusan itu pada bulan Oktober 2011.  Malah baru-baru ini ada kabar dari kubu Microsoft kalau perangkat Xbox console generasi ke-tiga yang akan diluncurkan tahun 2013 tidak akan lagi dipasang perangkat kasar untuk memutar DVD ataupun Blu-ray.  Tren lainnya bisa dilihat dari promosi untuk menjual perangkat televisi terbaru dalam waktu setahun terakhir ini, misalnya dari Samsung SmartTV, perusahaan berbasis di Korea Selatan ini lebih mengutamakan fitur untuk menyambung ke Internet sehingga memudahkan pemirsa untuk memilih film dengan mudah secara online.

Tren terbaru dari hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan IHS Screen Digest yang bermarkas di Inggris membuktikan semakin banyak orang Amerika menghabiskan waktu mereka menonton film lewat Internet pada tahun 2012 ini.  Perusahaan riset global yang banyak berkecimpung didunia film, televisi, dan ponsel ini mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa orang Amerika akan menonton sebanyak 3.4 billion film lewat Internet atau proporsinya terdiri atas 57% dari total konsumsi menonton.  Sedangkan yang menonton film dengan cara lama akan berpaut sekitar 1 billion film atau proporsinya hanya 43% dari total konsumsi menonton di Amerika.

Sayangnya jumlah konsumsi menonton tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran dalam bentuk uang.  Berdasarkan hasil riset dari IHS Screen Digest, yang kemudian disadur oleh latimes.com melaporkan kalau jumlah pengeluaran untuk menonton film sewaan atau film yang dibeli lewat Internet hanya berjumlah $1.72 billion atau sekitar 12% dari total pengeluaran untuk menonton.  Sedangkan pengeluaran untuk membeli dan menyewa piringan DVDs and Blu-ray akan mencapai $11.1 billion atau sekitar 88% dari total pengeluaran.

Perusahaan mana saja yang akan beruntung dengan perubahan tren menonton film di Amerika ini?  Yang pasti nomer satu adalah Netflix.  Yang tidak kalah jauh adalah Apple iTunes karena semakin banyak perangkat iPhone, iPad dan iPod yang dijual oleh perusahaan raksasa elektronik ini akan semakin memperkaya pemilik saham perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini.  Yang juga ikut beruntung termasuk perusahaan yang baru-baru ini mulai menyediakan sarana untuk menonton lewat Internet termasuk raja e-commerce Amazon.com and konsorsium perusahaan televisi-televisi di Amerika dibawah naungan Hulu.com (NBC, Fox, ABC, Sony, dll).

(Image: Netflix)

Leave a comment