Seringkali kalau kita melihat seseorang di tempat pesta sedang membawa sebuah tas kulit keren atau mengenakan gaun ketat bercorak bulu burung merak, dan pada kesempatan yang sama ada keinginan untuk mengetahui di mana membelinya? Atau sedang jalan-jalan ke mal dan melihat barang yang dipajang di jendela toko tetapi malu masuk ke dalam toko untuk menanyakan harganya?
Slyce memungkinkan pengguna ponsel untuk mengambil gambar barang dan tidak lama kemudian menerima informasi mengenai produk, pendapat dari pembeli sebelumnya, dan perincian harga barang tsb. Bisnis model seperti ini seringkali disebut sebagai sosial commerce.
Kelebihan aplikasi ini terletak di pengenalan secara visual dengan mendulang database yang sangat akurat. Pola pengenalan secara visual dapat dilakukan melalui gambar, suara, video, pencarian teks, barcode, QR code, dan NFC. Seandainya ada perusahaan e-commerce yang menjajakan barang dagangannya lewat Slyce, maka pengguna ponsel akan menerima harga diskon. Keunggulan teknologi aplikasi ini juga termasuk memungkinkan pengguna ponsel untuk membeli barang dengan hanya satu kali klik.
Tim ahli Slyce pertama kali memperkenalkan aplikasi ini pada acara konferensi perangkat seluler terbesar didunia Mobile World Congress yang di selenggarakan di kota Barcelona, Spanyol, pada akhir bulan Februari tahun 2013 lalu. Tim ahli Slyce juga berjanji untuk segera meluncurkan aplikasi untuk perangkat seluler yang dijalankan dengan sistem operasi iOS dan Android dalam waktu beberapa minggu kedepan. Bagi yang berminat dapat segera mendaftarkan diri di situs slyce.it.
Slyce berbasis di kota Calgary, di negara Kanada bagian tengah utara. Akhir minggu ini Slyce menerima investasi modal putaran pertama sejumlah $3,75 juta dollar. Nama-nama para investor untuk putaran ini masih belum diumumkan secara resmi.
(Image: middle, Slyce devices views)
Leave a Reply