Beberapa bulan terakhir ini para pejabat teras di negara adikuasa semakin marak mengurusi industri nirkabel dan mencari akal untuk menghadang tindakan kejahatan pencurian dan perampokan perangkat seluler di kota-kota besar di Amerika. Satu minggu lalu pemimpin di negara bagian California sudah memaparkan RUU yang mewajibkan pabrik ponsel memasang ‘saklar mematikan’ (‘kill switch’). Minggu ini giliran para anggota parlemen di Washington memperkenalkan RUU yang mirip dengan California, tapi untuk tingkat nasional yang dikenal dengan “Smartphone Theft Prevention Act” (undang-undang memprevensi ponsel pintar dari pencurian).
RUU tingkat federal ini didukung oleh beberapa senator dari Partai Demokrat. Salah satu pendukungnya adalah Senator Amy Klobuchar dari negara bagian Minnesota. Dalam RUU ini, para senator ingin mewajibkan pabrik ponsel untuk menyediakan “kill switch” dengan tanpa memungut biaya tambahan. Setelah ponsel dipasangi “kill switch” maka perangkat yang dicuri tidak dapat digunakan lagi. Demikian pula ketika dirampok, pemilik bisa menghapus semua data-data pribadi yang tersimpan didalam ponsel, termasuk data password, nomer bank akun, nomer kartu kredit, foto-foto, alamat dan daftar teman.
Walaupun para pemimpin di Washington sudah turun tangan, tapi hampir semua operator seluler (seperti AT&T, Verizon, Sprint) dan kelompok yang menangani perdagangan industri nirkabel (CTIA) masih belum setuju dengan RUU yang diprakarsai di California dan yang sedang di godok di Senat Amerika. Alasannya, pertama hacker berpotensi mengambil alih mesin ponsel dari jarak jauh. Kedua, hacker dapat menyerang ponsel ketika pemilik tidak menyadari kalau ponsel tidak berfungsi pada saat keadaan darurat.
Untungnya pembuat telepon genggam sudah mulai memperkenalkan fitur-fitur yang berfungsi mengamankan data pribadi pada ponsel type terbaru yang diluncurkan tahun 2013. Pabrik ponsel terbesar di Amerika, Apple memperkenalkan opsi “Activation Lock” dengan sidik jari pada iPhone 5S. Sedangkan pabrik ponsel berbasis di Korea Selatan, Samsung memperkenalkan perangkat lunak anti-maling menjelang akhir tahun 2013 lalu. Akan tetapi penerapan fitur-fitur secara penuh dengan inovasi teknologi canggih masih dihadang oleh operator seluler di Amerika.
(Images: top right, the US Senate seal; middle left, STOP ‘kill switch’ button)
Leave a Reply