PillPack menyediakan layanan apotek online dan menggunakan teknologi kemasan canggih untuk menarik minat pelanggan di 40 negara bagian di Amerika. Perusahaan startup ini memanjakan pasien supaya tidak perlu lagi membuka beberapa botol pil dan mengambil satu demi satu pil dari setiap botol.
PillPack secara otomatis menyortir, mengatur, membagi-bagikan obat sesuai dosis, kemudian beberapa butir obat dikemas dalam sebuah bungkusan segi-empat. Obat-obat ini diberi label nama obat dan diurut sesuai dengan tanggal dan waktu, supaya pelanggan tahu jadwal meminum obat.
Keunggulan PillPack menyediakan layanan isi ulang untuk pelanggan sehingga pasien tidak pernah kehabisan obat. Startup ini juga secara proaktif menghubungi dokter dan meminta persetujuan dari penyedia asuransi kesehatan. Supaya pasien menerima informasi lengkap, maka PillPack menyediakan apoteker yang selalu hadir menjawab pertanyaan tentang obat. Tenaga ahli ini bekerja selama 24 jam tujuh hari setiap minggu non-stop.
Pelanggan dengan mudah dapat mengontrol daftar obat secara online, melacak pengiriman, menghitung jumlah tagihan, dan mencatat jadwal penting pengiriman dan pengisian ulang. Selain pelanggan membeli obat berdasarkan resep dokter, pelanggan juga dapat memesan obat tanpa resep, vitamin, obat gosok, pembalut, dan lain sebagainya.
Pillpack didirikan pada awal tahun 2013 dan memiliki markas di kota Cambridge, dekat kota Boston, Massachusetts. Minggu ini mengumumkan penerimaan modal kerja baru sejumlah $8,75 juta dollar yang dipimpin oleh Accel Partners dan Atlas Venture. Sebelumnya pada musim panas tahun 2013 sudah menerima modal sekitar $4 juta dollar dari beberapa investor, termasuk Founder Collective, High Line Venture Partners, QueensBridge Venture Partners dan beberapa investor yang bersifat pribadi. Sejak didirikan, sudah mengumpulkan modal kerja sebanyak $12,75 juta dollar.
(Images: top right, Pillpack sample; bottom, Pillpack box via Facebook)
Dr. Hadi, Editor-in-Chief of Inovasi.com
Yosia Sugialam
Inovasi.com 
Leave a Reply