Ada jutaan pohon di kota terbesar di Amerika, New York City (NYC). Ratusan ribu pohon dikelola dan dibiayai oleh pemerintah kota dan sebagian lainnya milik penduduk kota. Setiap pohon memiliki karakter unik, termasuk jenis pohon, warna daun, musim berbunga, tinggi, lebar, usia, dan sejarah penanaman.
Untuk membangun keterlibatan masyarakat supaya memperhatikan kehidupan pohon-pohon di NYC, anggota dewan rakyat Mark Levine berencana untuk memberikan alamat email kepada 200 pohon yang diseleksi secara khusus oleh sebuah tim. Dengan mengandalkan kemajuan inovasi teknologi e-mail, masyarakat dihimbau untuk melaporkan situasi dan kondisi pohon yang sudah memiliki alamat e-mail masing-masing.
Anggota dewan rakyat ini sedang mengodok rancangan undang-undang untuk menguraikan cara kerja dan mempertimbangkan biaya proyek. Menurut rencana, pemerintah kota hanya mengeluarkan ongkos membuat tanda dekat di pohon. Pegawai kota akan memasang papan nama ukuran kecil yang dicolokkan dekat pohon. Papan kecil ini mencantumkan alamat e-mail untuk pohon yang sudah dipilih secara khusus.
Dalam e-mail yang ditujukan kepada Dinas Pertamanan Kota, penduduk kota NYC secara sukarela dapat memberikan laporan mengenai dahan yang patah setelah di terpa angin kencang, perubahan keadaan pohon akibat kerusakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, pohon membusuk akibat perubahan iklim atau hujan salju, pohon rusak dihantam truk, dan lainnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi di era digital ini, maka inovasi pemberian alamat e-mail untuk pohon bisa di contoh oleh pemerintah ibukota Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok) dapat membangun keterlibatan masyarakat untuk memperindah kota, sekaligus menampung perhatian masyarakat terhadap kehidupan pohon-pohon di ibukota.
(Images: top right and bottom left, trees with e-mail addresses, photographed by Inovasi.com)
Leave a Reply