Dengan perkembangan inovasi teknologi jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan forum messenger chatting (BBM, WhatsApp), semakin banyak pengguna Internet memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengekspresikan diri dalam bentuk tulisan dan sebagai pengganti komunikasi tatap muka. Sayangnya masih ada sebagian pengguna yang suka melakukan tindakan memalukan seseorang di dunia maya. Tindakan mengejek dan diteruskan dengan pengucilan terhadap seseorang dari suatu kelompok dikenal dengan istilah “cyber bullying” (“intimidasi”). Korbannya cenderung memiliki harga diri rendah, dimana mengakibatkan korban mengambil tindakan bunuh diri atau melakukan tindak perencanaan pembunuhan terhadap siswa lain di lingkungan sekolah.
Dalam waktu beberapa tahun terakhir ini, perbuatan yang dilakukan siswa sebagai pengguna teknologi di sekolah-sekolah menengah (SMP) dan atas (SMA) di Amerika mengakibatkan lembaga pendidikan kewalahan mencari mekanisme penanganan siswa bermasalah. Bukan saja harus mencari solusi untuk penanganan terhadap cyber bullying, banyak sekolah juga menghadapi gugatan hukum yang sangat merugikan anggaran pendidikan yang mencapai jutaan dollar per tahun.
Sekarang sudah hadir sebuah layanan yang dikenal dengan nama Geo Listening. Perusahaan startup ini didirikan pada tahun 2012 dan berbasis di kota Hermosa Beach di pantai barat kota Los Angeles. Layanan Geo Listening sudah dipakai oleh ikatan sekolah-sekolah di kota Glendale, sebuah kota yang terletak sekitar 10 mile di sebelah utara dari jantung kota Los Angeles. Setelah melewati uji-coba di tiga sekolah pada tahun ajaran 2012 lalu, sekarang sedang melakukan ekspansi yang mencakup 8 sekolah dan meliputi 13.000 siswa SMP dan SMA. Ikatan sekolah-sekolah Glendale hanya membayar sekitar $41 ribu dollar untuk biaya pengawasan selama satu tahun ajaran.
Geo Listening adalah layanan pemantauan terhadap media dan jaringan sosial. Geo Listening melakukan pelacakan dan menyediakan informasi kepada pejabat sekolah sedini mungkin untuk penanganan siswa bermasalah dengan kasus intimidasi. Dengan metode intervensi yang canggih, startup ini mampu mengidentifikasi seorang siswa yang berencana untuk bunuh diri atau tindakan mengisolasikan diri dari teman lainnya, menyampaikan keluhan siswa kepada sekolah dan keluarga siswa, dan membantu siswa yang bermasalah untuk segera mendapatkan bantuan.
Selama musim panas tahun 2013 ini terbongkar kasus usaha pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika, dimana taktik yang disebut “mata-mata” ini sedang menghadapi banyak kecaman dari penduduk di dalam negeri maupun berbagai pemerintahan dari luar negeri (dari negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan China). Orang Amerika merasa apa yang dilakukan pemerintah dengan kedok keamanan nasional merupakan pelanggaran privasi dan penyalahgunaan kekuasaan pejabat yang tidak bertanggung jawab. Bahkan ada beberapa karyawan pemerintah yang kepergok melakukan tindakan yang memalukan dengan menguping pembicaraan lewat telepon dan membaca tulisan email yang dilakukan bekas pacar maupun bekas istri/suami.
Bukan hanya pemerintah Amerika sedang di bawah mikroskop, sekolah-sekolah yang melakukan uji-coba memasang alat-alat pengawasan juga menghadapi pertentangan dan kontroversi, dimana sebagian siswa mengecam cara sekolah yang mengintip aktivitas jaringan sosial mereka. Tetapi sebagian besar orangtua juga mendukung tindakan sekolah, orangtua masih ingin mencari tahu kelakukan anak-anak mereka dan ingin memastikan anak-anak mereka selalu aman di lingkungan sekolah. Tindakan yang dilakukan oleh ikatan sekolah-sekolah Glendale yang proaktif melindungi siswa dari intimidasi dan bersedia membayar sekitar $41 ribu dollar per tahun kepada Geo Listening, jauh lebih murah daripada membayar jutaan dolar dalam berbagai kasus gugatan hukum dari beberapa individu. Kasus-kasus gugatan hukum seringkali menyalahkan sekolah yang tidak mengambil tindakan untuk melindungi siswa mereka dari cyber-bullying.
(Image: middle, Geo Listening homepage screenshot)
Leave a Reply