Toko aplikasi seluler tumbuh pesat: download mencapai 102 miliar unit dan pendapatan lebih dari $26 miliar pada 2013

Menurut data yang baru dipublikasikan oleh perusahaan riset Gartner, ada dua tren yang sedang terjadi di dunia teknologi seluler, dimana data tsb menunjukkan bahwa toko aplikasi seperti Apple App Store dan Google Play Store sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Tren pertama, jumlah aplikasi yang di-download mencapai 102 miliar unit pada tahun 2013, dibandingkan 64 miliar unit pada 2012, atau terjadi kenaikan sekitar 60 persen dalam jangka waktu 12 bulan. Kedua, total pendapatan dari penjualan aplikasi seluler melampaui $26 miliar dollar pada 2013, dibandingkan $18 miliar dollar pada 2012, atau terjadi kenaikan sekitar 45 persen dalam jangka waktu 1 tahun terakhir ini.

Tren yang sedang terjadi secara global disebabkan oleh adopsi ponsel pintar (smartphone) semakin menanjak. Banyak pengguna ponsel model lama (tanpa layar sentuh) sudah beralih ke ponsel pintar berlayar sentuh. Karena peralihan ini, maka jumlah aplikasi yang di-download juga semakin tinggi, terutama yang sedang berlangsung pada kelompok pen-download pada tahun pertama sejak memiliki ponsel canggih. Ini disebabkan kelompok pemilik ponsel pintar ini masih melakukan pencarian untuk menemukan aplikasi yang cocok. Apabila peralihan ini sudah mencapai batas maksimal, maka jumlah aplikasi yang di-download juga akan merosot pada tahun-tahun berikutnya. Saat ini hanya tinggal dua perusahaan yang masih bertengger di puncak menikmati peralihan ini. Penyedia sistem operasi untuk menjalankan perangkat seluler jenis telepon genggam dan tablet, yaitu Apple iOS dan Google Android. Pangsa pasar kedua OS ini sangat berimbang di Amerika, tetapi Android meraup pangsa pasar lebih besar dalam skala global.

Apa yang dapat kita ambil sebagai pelajaran penting dengan menyimak data Gartner terbaru ini, terutama bagi pengembang aplikasi? Table 1 menunjukkan bahwa aplikasi gratis mencapai 91 persen dari semua download yang terjadi pada tahun 2013. Aplikasi gratis akan terus tumbuh dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang dan akan mencapai hampir 95 persen dari semua download yang terjadi pada tahun 2017.

Pertumbuhan aplikasi gratis merupakan tren yang sebenarnya mendorong para pengembang aplikasi untuk lebih mempertajam bisnis model mereka. Hari ini banyak pengembang menerapkan metode pendapatan perusahaan melalui “In-App Purchases” atau “IAP” (“pembelian lewat dalam aplikasi”). Metode IAP dipakai seolah-olah seperti alat perangkap untuk memancing pengguna men-download aplikasi. Ini merupakan kunci bisnis model bagi pengembang aplikasi dengan menjalin kemitraan dengan toko aplikasi pada tahun-tahun mendatang. Gartner memproyeksikan bahwa IAP akan mencapai 48 persen dari seluruh pendapatan toko aplikasi pada 2017, dibandingkan dengan hanya 11 persen pada 2012. Apple App Store merupakan toko yang paling beruntung dengan bisnis model ini.

Pencetusan IAP dapat dilakukan dengan mengandalkan cara pemasaran semacam freemium. Metode ini banyak dipakai oleh pengembang aplikasi terkemuka di dunia. Contoh, “Cut the Rope” game menawarkan aplikasi untuk permainan gratis sampai tingkat ke-enam, selanjutnya kalau pengguna ingin melanjutkan permainan ke tingkat-tingkat berikutnya, maka mereka harus membeli aplikasi versi penuh di toko aplikasi dengan membayar minimal $0.99 dollar. Demikian pula aplikasi untuk pekerjaan di kantor (misalnya, Productivity), dimana banyak pengembang memberikan kebebasan untuk men-download secara gratis, akan tetapi untuk menggunakan fitur-fitur yang memudahkan pekerjaan, seringkali aplikasi semacam itu mengharuskan pengguna membayar.

(Images: top middle, Table 1 Mobile App Store Downloads, Worldwide, 2010-2016 by Gartner; bottom, left, Apple App Store and right, Google Play Store screenshots)