Dua surat kabar terkemuka di Amerika melaporkan bahwa pendiri BlackBerry Mike Lazaridis sedang berencana mengakuisisi perusahaan pelopor ponsel pintar yang didirikan bersama temannya pada tahun 1985. Setelah menerima bocoran info dari orang dalam yang tidak disebutkan namanya di pusat perdagangan saham terbesar didunia Wall Street, dua surat kabar berbasis di kota New York, The New York Times dan Wall Street Journal, melaporkan bahwa Lazaridis sedang melakukan pendekatan dengan kelompok pemodal dan perusahaan ekuitas bergengsi Blackstone dan Carlyle.
Pada hari Jumat tanggal 20 September ketika penjualan saham di Wall Street sudah ditutup, nilai saham perusahaan BlackBerry sempat anjlok sekitar 17 persen. Ini disebabkan oleh kerugian pada kuartal terakhir yang mencapai sekitar $1 miliar dollar, akibat penjualan produk handset Z10 dan Q10 tidak mencapai sasaran dan rencana mem-PHK sekitar 4,500 karyawan. Padahal akhir minggu ini BlackBerry banyak disoroti oleh media massa dari segi positifnya, ketika meluncurkan aplikasi BBM cross-platform untuk dua jenis sistem operasi ponsel pintar terpopuler di dunia, termasuk Android dan iPhone.
Perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion (RIM) hanya mempunyai nilai total pasar sekitar $4,6 miliar dollar pada penutupan pasar hari Jumat, atau dengan nilai saham per keping sekitar $9 dollar. Padahal pada masa jaya-jayanya, nilai pasar perusahaan BlackBerry melampaui $45 miliar dollar, atau dengan nilai saham per keping sekitar $88 dollar.
Ada berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan ekuitas untuk mengambil alih perusahaan yang berbasis di Kanada ini. Tawaran-tawaran untuk membeli BlackBerry menghadapai banyak benturan karena peraturan pemerintah Kanada yang sangat ketat yang tidak mengijinkan penanam modal dari luar negeri.
Lazaridis adalah mantan CEO BlackBerry sampai awal tahun 2012 sebelum dipaksa mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan CEO kepada Thorsten Heins. Sebagai salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan pelopor ponsel pintar, usaha yang dilakukan oleh Lazaridis bersama kelompok investor terkemuka dari Amerika akan berdampak positif untuk masa depan perusahaan ponsel pintar ini. Menurut majalah Forbes berdasarkan data pada tahun 2011, Lazaridis memiliki kekayaan sekitar $2 miliar dollar.
Peran pendiri perusahaan teknologi dalam kepemimpinan di perusahaan sangat penting untuk kelangsungan dan masa depan perusahaan tsb. Sudah banyak contoh perusahaan terbuka yang di kontrol dan di pimpin oleh pendirinya masih bisa bertahan untuk jangka panjang. Perusahaan Apple yang didirikan oleh mendiang Steve Jobs terus berjaya ketika beliau masih menjadi CEO, tetapi mulai pudar setelah beliau meninggal dunia. Nilai saham perusahaan Facebook yang didirikan oleh Mark Zuckerberg sempat anjlok drastis setelah go public, tetapi berhasil bangkit kembali. Nilai saham perusahaan jaringan sosial ini semakin menanjak sejak musim panas tahun ini dan sudah hampir berlipat tiga kali setelah menginjak harga terendah sekitar $17 dollar per lembar. Salah satu penyebabnya adalah CEO muda ini berjanji untuk tidak menjual saham yang dipegangnya selama satu tahun dan Zuckerberg berhasil merubah bisnis model dengan sasaran pengguna perangkat seluler. Nilai perusahaan mesin pencari Google yang didirikan oleh Larry Page menembus nilai tertinggi setelah diambil alih oleh pendirinya. Demikian pula perusahaan perangkat lunak terbesar didunia Microsoft, ketika masih dibawah kepemimpinan Bill Gates, berhasil menembus nilai pasar yang luar biasa. Akan tetapi tidak mengalami peningkatan nilai saham sama sekali ketika dipimpin oleh temannya CEO Steve Ballmer, yang mana beliau sedang merencanakan untuk pensiun dalam waktu 12 bulan lagi.
(Image: top right, Mike Lazaridis via wikipedia.org)
[…] Menjelang akhir minggu lalu, kelompok investor dibawah kepemimpinan mantan CEO Mike Lazaridis yang menggandeng perusahaan ekuitas swasta sedang berencana untuk mengambil alih perusahaan yang didirikannya pada […]