Pekerja di Silicon Valley marah karena terlalu banyak mobil listrik, tetapi minimnya colokan listrik di tempat kerja

Semakin banyak pekerja high-tech di Silicon Valley menggunakan mobil listrik (seperti, Tesla, Nissan Leaf, Toyota Prius Plug-in, Chevy Volt). Daripada harus membayar biaya listrik di tempat pengisian umum dengan menggunakan aplikasi yang sudah disediakan oleh Recargo, karyawan di Silicon Valley cenderung memarkirkan mobil mereka di tempat khusus pengisian listrik di tempat kerja. Sayangnya dengan meningkatnya jumlah pengemudi mobil listrik, belum didukung oleh tempat pengisian listrik yang memadai di tempat kerja (contoh, alat pengisian listrik ChargePoint). Hal ini menyebabkan terjadi pertikaian dan permusuhan antara karyawan yang memperebutkan tempat parkir dan colokan listrik. Seringkali ada karyawan yang tidak sabar menunggu colokan listrik terus mencabut alat pengisian listrik karyawan lainnya.

ChargePoint-model-CT2000Menurut laporan suratkabar mercurynews.com, untuk menanggulangi berulangnya kejadian yang tidak di inginkan di tempat kerja, maka departemen sumber daya manusia di Silicon Valley mulai melakukan perubahan buku pedoman karyawan, khususnya untuk memperingati para pengemudi mobil listrik.

Dengan mengambil contoh di perusahaan perangkat lunak SAP, mercurynews.com mengatakan bahwa saat ini ada 61 karyawan yang mengendarai mobil listrik, sedangkan hanya tersedia 16 stasiun pengisian listrik. Padahal menurut perusahaan ChargePoint (dulunya dikenal sebagai Coulomb Technologies) yang mengoperasikan jaringan pengisian mobil listrik, tempat kerja harus menyediakan satu tempat pengisian untuk setiap dua mobil listrik.

(Image: middle left, ChargePoint model CT 2000)

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: