Perubahan iklim dan kemarau berkepanjangan di seluruh dunia menyebabkan para ilmuwan semakin giat mencari solusi dengan mengandalkan inovasi teknologi pertanian terkini. Teknologi baru digunakan untuk membantu petani mengelola lahan pertanian supaya menghasilkan palawija lebih banyak, tapi menggunakan air dan energi minimal.
CropX membangun software canggih berbasis cloud supaya petani dapat mengontrol infrastruktur irigasi. Petani bisa lebih aktif mengelola irigasi melalui aplikasi ponsel, termasuk mengatur penggunaan air dan energi secara instan. Dengan mengandalkan teknologi, maka petani lebih efektif meningkatkan hasil panen. Keuntungan bagi petani termasuk tidak mubazir membayar biaya, sekaligus mengurangi penggunaan energi untuk kesejahteraan lingkungan, dan mengatur cara pemupukan yang lebih baik.
CropX mengandalkan teknologi perangkat Internet of Things (IoT) dan penggunaan data untuk memahami cara kerja pertanian. Petani memasang perangkat IoT nirkabel yang merupakan sensor untuk mempelajari tanah. Alat sensor mengirimkan sinyal memberitahu dan memperbarui kondisi tanah. CropX memanfaatkan data untuk melakukan analisa kebutuhan air berdasarkan struktur tanah, ketinggian, dan kelembaban.
CropX didirikan pada tahun 2013 di Tel Aviv, Israel, dan mempunyai kantor cabang di kota San Francisco. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan putaran pertama (Seri A) sejumlah $9 juta dollar yang diberikan oleh Finistere Ventures, Innovation Endeavors, dan GreenSoil Investments. Investor Silicon Valley terkemuka yaitu Innovation Endeavors adalah milik mantan Google CEO Eric Schmidt.
(Images: top right, CropX logo; middle left, CropX devices)
Dr. Hadi, Editor-in-Chief of Inovasi.com
Yosia Sugialam
Inovasi.com 
Leave a Reply