Untuk menghindari bangku kosong di perguruan tinggi swasta di Amerika, semakin banyak institusi yang menawarkan bantuan keuangan dalam bentuk hibah dan beasiswa

Sejak pertengahan tahun 1990-an banyak perguruan tinggi terus menaikkan uang kuliah, yang mana selama satu dekade terakhir ini banyak calon mahasiswa tidak mampu menjangkau biaya kuliah di perguruan tinggi swasta di Amerika. Boleh dibilang kenaikan biaya kuliah melampaui batas kenaikan harga barang dan jasa lainnya seperti biaya kesehatan dan perumahan yang dialami oleh masyarakat di Amerika. Akibatnya penerimaan mahasiswa merosot tajam sejak resesi ekonomi menghantam negara adikuasa sejak awal tahun 2008 dan mencapai puncaknya untuk tahun ajaran 2012.

Graduation-ceremony-LMU-Graduate-Los-Angeles-May-12-2013Menurut sebuah laporan yang ditulis oleh Ruth Simon dari surat kabar bisnis terkemuka Wall Street Journal, sebagian perguruan tinggi hanya berhasil menerima respon dari 20% siswa yang sudah resmi diterima setelah melalui penyaringan ketat, dibandingkan dengan tingkat respon dari calon mahasiswa yang standar biasanya mencapai 33%.

Untuk menghindari bangku kosong, semakin banyak institusi yang menawarkan bantuan keuangan untuk mahasiswa baru yang bersedia kuliah di perguruan tinggi swasta, biasanya dalam bentuk hibah dan beasiswa. Berdasarkan sebuah laporan yang dipublikasikan oleh National Association of College and University Business Officers, perguruan tinggi swasta terpaksa memberikan potongan uang kuliah yang mencapai maksimal 45% dari total uang kuliah yang seharusnya dibayarkan. Diskon besar atau harga obral ini merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai sepanjang masa sejarah perguruan tinggi swasta di Amerika.

Para pengamat menyatakan bahwa untuk tahun ajaran 2013 yang akan datang beberapa perguruan tinggi swasta belum mencapai target pendaftaran sampai awal bulan Mei ini. Untuk menjamin jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun, maka kemungkinan banyak tamatan SMA tahun ini akan lebih beruntung daripada tamatan tahun-tahun sebelumnya.

Perguruan tinggi swasta sedang menghadapi persaingan pasar yang sangat ketat. Akibat ekonomi resesi yang berkepanjangan, minat untuk mendapatkan gelar sarjana di perguruan tinggi kian merosot dan banyak yang menganggap ijazah S-1 bukanlah investasi yang berguna, karena setelah lulus setiap sarjana masih dililit hutang pinjaman uang kuliah yang mencapai ratusan ribu dollar. Sejak pertumbuhan ekonomi Amerika semakin mengandalkan perkembangan industri high-tech di Silicon Valley, banyak lulusan sarjana dengan gelar studi yang bukan dari kelompok fakultas sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) menghadapi masalah kesulitan mencari pekerjaan.

Untuk mendukung sumber daya di dunia teknologi, sebagian lulusan SMA lebih cenderung mengambil kelas ketrampilan dalam bentuk sertifikat keahlian jangka pendek (maksimal 2 tahun) seperti yang disediakan oleh institusi UCLA Extension di kota Westwood di sebelah barat kota Los Angeles. Bidang studi termasuk merancang jaringan komputer, belajar menulis bahasa komputer, grafik desain, animasi, dan lain sebagainya.

harvard-edxDi samping itu sudah lahir beberapa initiatif yang menyediakan pendidikan secara online. Ada beberapa perusahaan startup seperti LearnStreet, Treehouse, menyediakan kursus menulis bahasa komputer online, supaya siswa belajar keterampilan khusus secara cepat dan lebih praktis. Sedangkan perguruan tinggi swasta terkemuka seperti Harvard dan MIT meluncurkan edX pada musim gugur tahun 2012 dan menyediakan kelas-kelas online yang berhubungan dengan teknologi dan banyak diantara kelas tsb. disediakan secara cuma-cuma.

(Images: top right, graduation ceremony at LMU Los Angeles, May 12, 2013, photographed by inovasi.com; middle left, Harvard students via edX.org)

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: