Hampir semua pemasaran online sekarang berbasis data dengan lapisan informasi baru. Misalnya, pengunjung yang sedang berselancar ke situs olahraga dan menyukai peralatan golf, maka seketika itu juga akan muncul iklan mobil mewah, dimana tujuan pemasar adalah memperkenalkan mobil kepada penggemar golf.
Perusahaan startup People Pattern menerapkan ilmu pengetahuan tentang data dengan mengumpulkan dan mengevaluasi informasi sosial dan asosiasi, supaya membantu tim pemasar menargetkan dan mengaktifkan audiens, dimana audiens adalah pengelompokan pengunjung situs web atau pengguna aplikasi. Setelah pengelompokan dengan teknik segmentasi, People Pattern mengelola semua petunjuk penjualan dalam bentuk spreadsheet yang berisi daftar alamat email pengguna, kemudian dihubungkan dengan program loyalitas pelanggan. Jadi pengguna mempunyai kecenderungan pada merek tertentu dan asosiasi dengan produk tertentu, yang mana menciptakan persona (karakter). Setelah dipisah ke dalam kategori, maka akan memudahkan pemasar untuk mengirim konten yang lebih bertarget.
People Pattern belum resmi menyebutkan daftar pelanggan mereka, tetapi sudah ada beberapa perusahaan besar yang masuk daftar Fortune 500 melakukan uji-coba beta, termasuk toko pengecer dan restoran fast-food. Dalam waktu dekat akan merilis produk untuk pelanggan baru.
People Pattern berbasis di kota Austin, Texas. Menjelang penutupan tahun 2013, startup ini mengumumkan penerimaan modal putaran pertama (Seri A) sejumlah $4,5 juta dollar yang dipimpin oleh Mohr Davidow Ventures.
(Image: top right, People Pattern logo via Facebook)
Dr. Hadi, Editor-in-Chief of Inovasi.com
Yosia Sugialam
Inovasi.com 
Leave a Reply