Bahan yang paling ajaib di dunia teknologi: setelah Apple dengan sapphire, sekarang giliran Samsung dengan graphene

Sebelum terlambat, sebaiknya anda mulai mengenal kata “graphene” yang merupakan salah satu bahan yang paling canggih dan ajaib di dunia teknologi untuk masa depan. Banyak peneliti meramalkan bahwa sebelum tahun 2020, anda pasti memegang sebuah gadget yang terbuat dari bahan graphene, entah dalam bentuk jam tangan, ponsel pintar, tablet, atau komputer chip prosesor untuk laptop.

Kata graphene adalah kombinasi dari dua suku kata “graphite” dan “-ene” yang ditemukan pada tahun 1962 oleh Hanns-Peter Boehm. Istilah graphene dipakai di dunia penelitian untuk pertama kalinya pada tahun 1987.

Graphene terdiri atas bahan yang sangat tipis setinggi satu partikel atom. Molekul-molekul graphene digabungkan akan memiliki kekuatan sekitar 200 kali daripada kekuatan baja. Kalau bahan baja akan terasa kaku tidak berubah dimensi, maka graphene lebih fleksibel, yang mana dapat di lipat dan di lengkung dalam ukuran kecil. Kelebihan graphene merupakan bahan konduktor yang sangat baik, bisa tahan panas dan dapat mengalirkan listrik. Hanya satu kelemahan bahan tsb. yaitu dari segi menghasilkan produk, membutuhkan biaya yang sangat besar.

Perusahaan gadget dan pabrik telepon genggam berlomba-lomba menciptakan produk yang terbuat dari bahan yang paling canggih dan ajaib di dunia teknologi. Supaya tetap bisa bersaing di pasar, Apple baru selesai mengembangkan perangkat iPhone versi 6 yang akan diluncurkan pada bulan September 2014. Perusahaan gadget terbesar di dunia berbasis di Silicon Valley diperkirakan akan menggunakan bahan sapphire yang diproses oleh perusahaan GT Advanced Technologies (GTAT) untuk layar sentuh anti gores dan sudah pasti akan dipasang di iPhone versi 6.

Samsung juga tidak ingin ketinggalan. Minggu ini satu tim peneliti dari perusahaan berbasis di Korea Selatan mempublikasikan sebuah makalah di majalah Science. Tim peneliti Samsung, Jae-Hyun Lee dan kawan-kawan, sudah berhasil mengembangkan graphene dengan cara yang lebih mudah sehingga memotong biaya produksi, yang mana akan membuat bahan graphene lebih terjangkau. Di dalam makalah ini, para peneliti Samsung menggunakan metode baru untuk menciptakan bahan graphene dalam lapisan wafer tunggal.

Penemuan terbaru dari Samsung akan membantu perusahaan Korea Selatan untuk bersaing lebih ketat dengan Apple. Karena persaingan merebut pembeli, perusahaan gadget akan terus memicu inovasi teknologi untuk tahun-tahun yang akan datang. Jangan heran suatu hari para peneliti di perusahaan Apple berhasil menggabungkan bahan sapphire dan graphene untuk menjadi bahan yang anti-gores dan sangat kuat. Atau sebaliknya, peneliti di perusahaan Samsung juga mampu menambahkan bahan graphene dengan sapphire.

(Image: top right, Graphene via wikipedia.org)