Supaya menambah omzet penjualan online, maka pemilik situs web terus berusaha menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Setiap interaksi kunjungan sangat penting untuk dipelajari, supaya tim pemasaran dan produk memahami keinginan pengunjung. Berdasarkan data, maka tim perancang situs web dapat melakukan perbaikan.
FullStory berfungsi seolah-olah seperti mesin perekam video. Teknologi canggih ini melacak semua gerakan klik mouse dan navigasi, ketika pengunjung mengunjungi sebuah situs web. Dengan mengandalkan inovasi script, maka bahasa programming ini mudah dipasang di situs web jenis apapun.
FullStory memungkinkan pemilik situs menonton ulang setiap gerakan pengunjung, kemudian menganalisis pengalaman pengguna. Tim perancang situs, pemasar, produk dan penjual, bekerja sama untuk memahami pelanggan. Apabila ada kekeliruan di situs, maka tim kerja ini segera memecahkan masalah.
Keunggulan startup ini menyediakan fitur yang memungkinkan setiap anggota tim membuat catatan ketika sesi sedang diputar, sehingga mereka dapat mengambil tindakan secepatnya. Semua catatan dapat dipelajari oleh semua anggota tim. Demikian pula, mereka dapat menambah komentar untuk memperjelas jalur perbaikan.
FullStory didirikan pada tahun 2014 dan berbasis di Atlanta. Awal bulan Juni 2015 ini mengumumkan penerimaan pendanaan putaran pertama (Seri A) sejumlah $9 juta dollar yang dipimpin oleh Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB). Pendukung modal pada putaran ini termasuk Google Ventures. Sejak didirikan sudah mengantongi modal kerja sekitar $10,6 juta dollar.
(Image: middle, FullStory Features)
Dr. Hadi, Editor-in-Chief of Inovasi.com
Yosia Sugialam
Inovasi.com 
Leave a Reply