Banyak pasien melakukan kunjungan ke ruang darurat yang menghabiskan waktu konsultasi dokter, padahal mereka tidak menderita penyakit akut dan kronis. Sedangkan untuk mendiagnosa kondisi penyakit ringan seperti flu, sakit tenggorokan, mata merah, dan infeksi saluran kencing, sekarang sudah dapat dilakukan dari jarak jauh melalui layanan klinik virtual.
Carena menawarkan pemeriksaan pasien secara online, dengan menggunakan webcam dan telepon. Selain mengurangi kunjungan ke ruang darurat, layanan klinik virtual juga memberikan kemudahan bagi pasien menerima perawatan setiap saat dibutuhkan. Keuntungannya, biaya yang ditanggung pasien lebih murah daripada melakukan konsultasi langsung tatap muka dengan dokter. Bagi pasien klinik biasanya tidak perlu membayar biaya ekstra untuk konsultasi secara online, sedangkan ongkos maksimal hanya $50 per kunjungan.
Keunggulan Carena termasuk menjalin kemitraan dengan rumah sakit dan sistem kesehatan lokal, dimana konsumen setempat sudah kenal dan percaya terhadap merek atau organisasi kesehatan yang menyediakan layanan berkualitas tinggi. Kerjasama ini seolah-olah memperluas jangkauan rumah sakit dan menyediakan layanan kesehatan ke konsumen yang berada di pasar lokal.
Daftar mitra termasuk beberapa rumah sakit universitas terkemuka di Amerika, seperti University of Washington Medicine, Medical College of Wisconsin, University of Iowa Healthcare, dan lainnya. Saat ini sudah menjangkau sekitar 13 juta pasien yang terletak di 14 negara bagian di Amerika.
Carena didirikan pada tahun 2000 dan berbasis di kota Seattle. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan putaran terbaru sejumlah $13,3 juta dollar yang diberikan oleh Cambia Health Solutions, McKesson Ventures, Catholic Health Initiatives, dan Martin Ventures.
(Images: top right, Carena logo; middle left, Carena image via Facebook)
Leave a Reply