Menghadapi persaingan yang sangat ketat di dunia teknologi di kawasan industri Silicon Valley, banyak perusahaan high-tech melakukan berbagai upaya untuk memikat para tenaga ahli dan insinyur, seperti menyediakan fasilitas makan pagi, siang dan malam bagi karyawan, supaya mereka selalu bekerja di kantor sampai larut malam. Akan tetapi masih ada fasilitas lainnya yang didambakan oleh karyawan untuk beristirahat setelah pulang kerja.
Dengan mencontoh model bisnis yang sudah diterapkan lebih dari seratus tahun yang lalu di Amerika, seperti yang terjadi kota Pittsburgh, negara bagian Pennsylvania, dimana pabrik baja menyediakan perumahan bagi pekerja untuk bisa hidup seperti didalam suatu komunitas. Demikian pula setelah perang dunia kedua selesai (WW II), pabrik pesawat tempur terkemuka di Amerika menyediakan perumahaan bagi insinyur di kota El Segundo dan komplek perumahan Westchester di dekat bandara kota Los Angeles. Contoh lainnya di Asia seperti asrama karyawan milik perusahaan perakitan produk teknologi terbesar di dunia Foxconn di China.
Minggu ini perusahaan jaringan sosial Facebook menjalin kemitraan dengan sebuah perusahaan konstruksi yang berbasis di kota Sacramento untuk membangun 394 unit perumahan di dekat markasnya di kota Menlo Park. Dengan anggaran sekitar $120 juta dollar, inovasi rumah karyawan Facebook ini terdiri atas 208 unit satu kamar apartemen, 139 unit dua kamar apartemen, 39 unit studio, dan 12 unit tiga kamar apartemen. Setelah beroperasi, komplek ini diperkirakan dapat menampung sekitar 10 persen karyawan yang saat ini bekerja di kampus Facebook di kota Menlo Park. Untuk memenuhi syarat hukum pemerintah daerah, maka juga akan dibangun 15 unit apartemen yang diperuntukkan untuk orang luar yang berusia lansia dan juga berpenghasilan rendah. Pengerjaan tiang pancang akan dimulai bulan Oktober ini dan seluruh komplek dijadwalkan akan selesai dalam waktu dua tahun.
Komplek perumahaan baru ini dijuluki sebagai Facebookville, karena mengambil nama dari games terkemuka FarmVille ciptaan perusahaan Zynga, yang sangat digemari oleh para pengguna jaringan sosial ini. Ada yang menyebut komplek perumahaan ini sebagai Zuckland karena mengambil nama panggilan “Zuck” dari pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan ditambah dengan nama taman hiburan Disneyland yang sangat terkenal di Amerika. Secara resmi, komplek ini untuk sementara dinamakan Anton Menlo. Karena jarak yang dekat, komplek ini memudahkan karyawan untuk dapat berjalan kaki ke tempat kerja. Perumahaan ini juga akan dilengkapi dengan toko kelontong, binatu, penata rambut, tempat perawatan kesehatan, tempat kebugaran, tempat pemeliharaan sepeda, dan tempat penitipan hewan peliharaan.
Persaingan di industri teknologi telah merubah strategi dan peran perusahaan untuk mengurus berbagai aspek kehidupan karyawannya. Komplek perumahan Facebookville atau Zuckland akan membantu karyawan menemukan tempat tinggal yang ideal yang dekat dengan tempat kerja. Fasilitas perumahaan ini akan menghilangkan kekhawatiran terhadap dampak transportasi akibat kemacetan yang berlarut-larut di kota-kota besar di Amerika. Demikian pula, perusahaan teknologi di Silicon Valley ingin membuat karyawan merasa terikat dengan sebuah perusahaan. Dalam hal ini khususnya bagi Facebook yang berharap para insinyur untuk tetap bekerja di perusahaan jaringan sosial ini sepanjang hidup mereka dan tidak pernah lagi hengkang ke perusahaan saingannya.
(Image: middle, “Facebookville” or “Zuckland” by KTGY Group, Inc., St. Anton Partners, and Facebook, via paloaltoonline.com)
Leave a Reply