Para pelaku bisnis ingin terus memerangi kejahatan online terutama berhadapan dengan para pencuri identitas orang lain. Aktivitas penipuan seringkali terjadi pada lembaga keuangan dan toko online. Pencuri identitas biasanya melakukan kejahatan dengan mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu kredit baru, berbelanja online, ataupun memasang informasi palsu di jaringan sosial.
BlockScore menyediakan teknologi dengan menggabungkan database publik dan swasta, kemudian ditambah database dari daftar kriminal. Dengan database yang lengkap, BlockScore dapat langsung memverifikasi identitas pelanggan, sehingga lembaga keuangan tanpa ragu-ragu dapat mengesahkan pemilik identitas sesungguhnya. BlockScore mengandalkan metode database yang jauh lebih unggul daripada cara lama, seperti menunjukkan SIM atau KTP dengan foto, tagihan rekening telepon, gas, listrik, dan surat bukti pembayaran sewa apartemen.
BlockScore mendapatkan penghasilan dengan memunggut biaya verifikasi dari pelanggan toko online dan lembaga keuangan. Klien boleh membayar iuran berlangganan bulanan, atau hanya membayar ketika menggunakan layanan tsb. Sedangkan untuk toko ukuran besar dan lembaga keuangan yang ramai, mereka boleh berlangganan dalam volume besar, dan dikenakan biaya $0,80 per verifikasi.
Perusahaan startup BlockScore didirikan pada tahun 2013 di kota Menlo Park, yang letaknya tidak jauh dari markas raksasa jaringan sosial Facebook, di negara bagian California. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan awal sejumlah $2 juta dollar yang diberikan oleh sekelompok investor, termasuk Battery Ventures, Khosla Ventures, Lightspeed Venture Partners, New Atlantic Ventures, Boost VC, Y Combinator, dan beberapa investor yang bersifat pribadi.
(Images: top right, BlockScore logo; middle left, BlockScore homepage)
Leave a Reply