Appboy: sistem otomatisasi pemasaran, mengandalkan analisis aplikasi, segmentasi, pesan teks, imbalan bagi pengguna

Sistem pemasaran di situs web sangat berbeda dengan pemasaran di ponsel. Dulu situs web cukup melacak pengguna dengan menggunakan cookie, menghitung jumlah klik, dan konversi pengunjung terhadap penjualan. Akan tetapi cara ‘kuno’ dengan cookie tidak bisa diterapkan di teknologi ponsel.

Appboy adalah sistem otomatisasi pemasaran ponsel, dengan mengandalkan analisis aplikasi, segmentasi, pesan teks, imbalan bagi yang terlibat menggunakan aplikasi, dan menjual aplikasi kepada pengguna ponsel (misalnya, game).

Saat ini teknologi pemasaran kepada pengguna ponsel memasuki era baru, maka banyak pemasar tradisional menyerahkan tugas pemasaran kepada pihak ketiga, termasuk Appboy dan beberapa penyedia di arena ini. Ini karena Appboy membantu pemasar menjadi lebih berpengalaman ketika menghadapi pengguna ponsel. Appboy membantu pemasar tradisional untuk lebih efektif menjalin hubungan secara pribadi dengan calon pembeli.

Menurut sebuah posting di blog perusahaan startup ini, sejak awal tahun 2014 ini Appboy mengalami pertumbuhan lebih dari 210 persen. Startup ini berhasil merangkul beberapa mitra, termasuk LifeLock, USA Today Sports, Shutterfly dan Urban Outfitters.

Appboy didirikan pada tahun 2011 dan berbasis di kota New York. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan putaran kedua (Seri B) sejumlah $15 juta dollar yang dipimpin oleh InterWest Partners. Pendukung modal lainnya, termasuk Icon Venture Partners, Blumberg Capital, T5 Capital, dan IDG Ventures. Bulan November tahun 2013 sudah menerima modal sekitar $7,6 juta dollar. Sejak didirikan sudah menerima modal kerja sekitar $22,6 juta dollar.

(Images: top right, Appboy logo; middle left, Appboy messaging channels via Facebook)