Dalam suatu acara jumpa pers pada akhir bulan April 2015, yang dihadiri ratusan pengusaha di dekat bandara Los Angeles International, CEO Tesla Elon Musk mengumumkan merek baru. Perusahaan mobil listrik terkemuka di Amerika akan meluncurkan merek yang dikenal sebagai Tesla Energy.
Divisi baru ini akan mengembangkan inovasi baterai lithium-ion yang dapat digunakan sebagai cadangan tenaga listrik untuk rumah, bisnis dan industri. Produk baru akan diberi nama sebagai Powerwall dan Powerpack.
Baterai Powerwall akan tersedia dalam dua ukuran kapasitas. Pertama, baterai ukuran 10kWh digunakan sebagai cadangan tenaga listrik di rumah apabila listrik mati, sehingga dapat dipakai sebagai sumber tenaga listrik untuk menjalankan sebagian besar peralatan rumah. Kedua, baterai ukuran 7kWh dapat dipakai untuk menjalankan aplikasi rumah sehari-hari, termasuk menyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh panel surya pada siang hari. Kedua baterai ini dapat diisi setiap hari lewat jaringan tenaga listrik dari PLN atau tenaga surya. Pengisian baterai dapat diatur ketika tarif listrik lebih murah.
Baterai Powerwall mulai dipasarkan pada musim panas tahun ini di Amerika. Harga penjualan untuk ukuran 10kWh adalah $3.500 dollar (sekitar Rp. 45 juta). Sedangkan ukuran 7kWh dijual dengan harga $3.000. Harga penjualan tidak termasuk ongkos pasang dan alat pengaturan listrik.
Baterai Powerpack memiliki ukuran kapasitas lebih besar, dari minimal 500kWh sampai 10MWh. Powerpack dipakai sebagai alat menyimpan kelebihan listrik yang dihasilkan tenaga surya dan tenaga angin. Contoh pengguna Powerpack termasuk Amazon Web Services, sebagai sumber tenaga listrik cadangan untuk menjalankan data center yang berisi puluhan ribu komputer server yang tersebar di seluruh dunia.
Sambil menunggu peluncuran Tesla Energy, sudah saatnya kita memikirkan pengalihan pengetahuan dan teknologi baterai lithium-ion, supaya dapat dikembangkan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Kebutuhan tenaga listrik untuk rumah tangga dan industri semakin meningkat, sedangkan sumber tenaga listrik semakin tidak memadai. Mengabungkan inovasi teknologi baterai dan tenaga surya mempunyai masa depan yang sangat cerah, terutama di negara-negara yang terletak di garis khatulistiwa.
(Images: top right, Elon Musk by Inovasi.com; middle, Tesla Energy Powerwall)
[…] Musk adalah CEO Tesla mobil listrik terkemuka, pendiri perusahaan peluncur roket dan pesawat luar angkasa SpaceX, dewan […]