Walaupun Amerika merupakan negara pelopor akses Internet, akan tetapi masih ada jutaan orang yang masih menggunakan layanan sambungan telepon untuk berselancar didunia maya. Selain dikenal sangat lambat, sambungan lewat telepon juga sering mengalami pemutusan akses sewaktu-waktu. Di sisi lain, perusahaan telekomunikasi di negara adikuasa ini enggan menanam modal membangun jaringan kabel fiber untuk lokasi pedesaan dan kota-kota terpencil.
Menurut FierceWireless, AT&T sedang mengembangkan inovasi jaringan berkecepatan tinggi, antara 15 sampai 25 Mbps. Teknik canggih ini dikenal sebagai “wireless local loop” (WLL), dimana pemancar berkekuatan tinggi memancarkan sinyal. Selanjutnya didukung oleh alat berupa repeater, supaya sinyal tetap kuat disalurkan sepanjang jalan menuju rumah pelanggan. Kemudian, sinyal ini ditangkap oleh antena yang dipasang di setiap rumah atau kantor pelanggan.
Operator nirkabel terbesar kedua di Amerika sedang melakukan pengujian di beberapa kota kecil di negara bagian Alabama, Georgia, Kansas dan Virginia. Setelah masa uji-coba selesai, maka AT&T akan segera memasarkan teknologi WLL, supaya meningkatkan kecepatan Internet untuk mencapai penduduk pedesaan dan terpencil.
AT&T terpaksa turun tangan dengan menjalin kemitraan bersama FCC, lembaga pengatur undang-undang telekomunikasi milik pemerintah Amerika. Dalam perjanjian yang dikenal sebagai Connect America Fund, AT&T berencana menghubungkan sekitar 1 juta tempat di pedesaan dengan kecepatan minimal 10 Mbps.
AT&T belum resmi mengumumkan hasil uji-coba mereka, tetapi AT&T berkomitmen mengembangkan teknologi WLL setelah berhasil mengakuisisi operator satellite televisi terkemuka DirecTV awal tahun 2015 ini. Karena mendapat restu merger dari pemerintah, maka AT&T bersedia mengembangkan inovasi WLL dan segera menyediakan akses Internet berkecepatan tinggi bagi penduduk di pedesaan di seluruh Amerika.
(Image: top right, AT&T logo)
Dr. Hadi, Editor-in-Chief of Inovasi.com
Yosia Sugialam
Inovasi.com 
Leave a Reply