Banyak perusahaan kehilangan arah untuk mengembangkan usaha ke level lebih tinggi, ketika pendiri hengkang atau manajemen di rombak. Hal ini terjadi ketika mantan CEO Twitter Jack Dorsey di pecat pada bulan Oktober 2008. Tapi pada tanggal 30 September 2015, Dewan Direksi Twitter menunjuk Jack Dorsey kembali menjadi CEO jaringan sosial terkemuka ini.
Jack Dorsey dinilai sebagai pemimpin yang tepat pada saat Twitter sedang menghadapi masa kritis, dimana harga saham anjlok dan nilainya kembali sama ketika perusahaan ini go publik pada bulan November 2013. Jack Dorsey adalah satu-satunya pendiri yang mengerti budaya perusahaan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan. Tidak heran, pada bulan Juli 2015 Dewan Direksi meminta bantuannya untuk menata kembali perusahaan yang didirikannya.
Setelah meninggalkan Twitter, Dorsey mendirikan perusahaan baru yang dikenal dengan nama Square pada tahun 2009, sekaligus sebagai CEO. Perusahaan ini menawarkan alat pembayaran dan jasa pengaturan keuangan untuk usaha kecil (toko, restoran). Pada saat ditunjuk kembali sebagai CEO Twitter, Dorsey masih merangkap jabatan CEO dua perusahaan. Belum ada kabar kapan Dorsey akan melepas jabatan CEO Square.
Ketika Jack Dorsey digulingkan, Dewan Direksi Twitter mengangkat pendiri lainnya, Evan Williams, sebagai CEO. Tapi Williams hanya mampu bertahan selama satu tahun. Selanjutnya, pada bulan Oktober 2010, Dewan Direksi mengangkat Richard (Dick) Costolo sebagai CEO. Setelah sukses membawa perusahaan menjadi publik, Costolo tidak mampu meningkatkan inovasi teknologi produk-produk canggih (misalnya, foto, live stream, chat, messenger), supaya dapat bersaing dengan jaringan sosial lainnya. Akhirnya, Costolo dipaksa mengundurkan diri pada bulan Juni 2015 karena jumlah pengguna Twitter terus menciut. Total pengguna Twitter semakin ketinggalan jauh dari Facebook, Whatsapp, Snapchat dan Instagram.
Setelah Jack Dorsey resmi kembali menjadi CEO jaringan sosial Twitter, pasar saham Wall Street menyambut berita ini dengan gembira. Harga saham TWTR melonjak sekitar 7 persen pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015. Teman seperjuangan dan mantan CEO, Evan Williams, memuji tindakan Dewan Direksi yang berhasil menemukan kembali pemimpin Twitter yang sesungguhnya.
(Image: top right, @jack via Twitter)
[…] yang dipilih oleh 33 persen remaja pada musim gugur (Fall) tahun 2015. Di urutan kedua diraih oleh Twitter, dimana 20 persen remaja memilih perusahaan berlogo burung biru ini. Sedangkan pada urutan ketiga […]