Bisnis model di dunia teknologi yang mengandalkan inovasi ekonomi berbagi (sharing economy) sedang memasuki era emas. Perusahaan startup khusus sektor transportasi sedang mengalami pertumbuhan pesat, seperti yang sedang terjadi pada Uber, Lyft, BlaBlaCar, dan lainnya.
Sayangnya, masih ada sekelompok warga yang belum menikmati kemajuan inovasi di sektor ini, terutama warga lanjut usia dan penyandang cacat. Malah Uber sempat dituntut secara hukum oleh beberapa warga pada awal tahun 2015 ini. Tuntutan hukum menyatakan bahwa perusahaan startup ini tidak mematuhi kaidah yang sudah dicanangkan oleh pemerintah Amerika untuk melindungi warga penyandang cacat.
Hari ini Uber meluncurkan uberAssist sebagai proyek percontohan di kota Los Angeles. Uber ingin membantu warga yang membutuhkan layanan ekstra selama perjalanan antar-jemput. Warga yang memerlukan ruang untuk menyimpan kursi roda, tongkat pejalan kaki, scooter orang cacat, dan dukungan tenaga manusia ketika mereka masuk ke dalam dan keluar dari mobil.
Supaya mengikuti prosedur yang tepat, maka Uber menjalin kemitraan dengan Open Doors Organization. Organisasi ini akan melatih karyawan Uber untuk mengakomodasi warga yang membutuhkan layanan khusus.
Selama uji-coba di kota Los Angeles, pengguna aplikasi mobile dapat memanggil uberAssist dengan menekan tombol Promosi. Kemudian memasukkan kode ASSIST, maka layanan uberASSIST akan muncul di layar. Pengguna kemudian mengetik lokasi dan memesan jemputan.
Uber tidak memunggut biaya ekstra untuk layanan uberASSIST. Uber hanya memesankan kepada pengguna supaya mengingatkan supir penjemput tentang kebutuhan khusus mereka, sebelum kendaraan penjemput tiba di lokasi penjemputan.
(Images: top right, uberASSIST logo; middle left, Los Angeles downtown by Inovasi.com)
[…] kerja HopSkipDrive hampir mirip dengan Uber dan Lyft, cuma bedanya hanya khusus antar-jemput anak-anak usia 7 tahun dan ke atas. Orang tua […]