Minggu ini dua partai berkuasa di Amerika akan segera mengumumkan rancangan undang-undang (RUU) imigrasi terbaru. Selain didukung oleh badan legislatif, RUU imigrasi juga didukung sepenuhnya oleh presiden Obama. Secara garis besar, lebih dari 11 juta pendatang yang selama ini tidak memiliki surat sah dan sudah masuk ke negara Amerika sebelum tanggal 1 Januari 2012, akan diperbolehkan untuk menetap selamanya di negara adikuasa ini. Beberapa syarat untuk diterima menjadi penduduk tetap, antara lain, orang yang bersangkutan tidak pernah melanggar hukum tindak kriminal, membayar pajak tahun-tahun sebelumnya, membayar uang denda, berkelakuan baik, dan mempunyai pekerjaan tetap. Masa tunggu untuk menjadi warga negara Amerika diperkirakan mencapai 13 tahun dari tanggal penetapan undang-undang yang dijadwalkan akan gol pada tanggal 1 Juli 2013 yang akan datang.
Walaupun belum diumumkan secara resmi, beberapa jaringan berita terkemuka sudah diperbolehkan melihat RUU ini sejak awal minggu ini. Seiring dengan penerapan RUU terbaru, yang paling berbahagia adalah para insinyur berbakat dan sangat terampil, dan tenaga ahli komputer di dunia high-tech. Pemerintah Amerika akan menambah jumlah visa yang disediakan untuk pekerja high-tech yang berasal dari luar negeri yang dikenal dengan H-1B visa. Jumlah yang disediakan sekarang ini yaitu 65.000 visa akan dilipatgandakan menjadi 110.000 visa per tahun. Kemudian angka ini akan membengkak menjadi 180.000 visa untuk tahun-tahun mendatang. Selain jumlah H-1B visa akan ditambah, salah satu hasil rumusan RUU terbaru juga meminta pengusaha membayar gaji yang lebih tinggi untuk para insinyur berbakat dan sangat terampil yang berasal dari luar negeri. Wow! hebat sekali.
Karena ekonomi Amerika semakin bertumpu pada kemajuan inovasi teknologi yang berpusat di Silicon Valley, insinyur di dunia high-tech merupakan karir yang paling bergengsi di negara adikuasa hari ini. Bos-bos besar perusahaan high-tech termasuk CEO Facebook Mark Zuckerberg, chairman Microsoft Bill Gates, dan Laurene Powell Jobs (istri mendiang CEO Apple Steve Jobs), ikut memainkan peran penting untuk mendesak para pembuat hukum untuk meloloskan RUU imigrasi. Bos-bos itu sudah tahu sejak dari dulu kalau sebagian besar hasil riset yang diterapakan di dunia teknologi adalah hasil penemuan para insinyur berbakat yang lahir di luar negeri. Demikian pula pendiri perusahaan startup teknologi (seperti Google, Yahoo, eBay) kebanyakan adalah mahasiswa yang sebelumnya dibesarkan di luar negeri.
RUU imigrasi merupakan terobosan terbagus bagi negara adikuasa ini, khususnya demi kemajuan perusahaan high-tech. Banyak perusahaan startup mengalami kesulitan dan menghadapi persaingan ketat merekrut insinyur dan tenaga ahli komputer yang berbakat dan terampil di dalam negeri. Jumlah 65.000 H-1B visa yang disediakan sudah terisi penuh dalam waktu 5 hari pertama sejak pendaftaran dibuka awal bulan April setiap tahun. RUU terbaru ini akan mempersiapkan Amerika untuk terus bersaing, bertahan, dan menguasai dunia teknologi secara global. Masa depan perkembangan teknologi semakin cerah dan semakin dahsyat di Amerika.
(Images: top right, USA flag; middle left, a sample of H-1B visa approval)
[…] tertundanya rancangan undang-undang (RUU) imigrasi di Amerika dan juga banyak perusahaan mengaku mempekerjakan karyawan buruk, maka sumber […]