Perkembangan inovasi teknologi ponsel pintar, tablet komputer, penyimpanan data, dan perangkat lunak modern berbasis cloud menyebabkan organisasi dan perusahaan teknologi menghadapi perubahan paradigma untuk menangani karyawan yang menggunakan teknologi yang mereka bawa dari luar kantor. Sebagian besar karyawan sudah mulai membawa perangkat sendiri yang dikenal dengan istilah BYOD (“bring your own device”). Hebatnya lagi, banyak tenaga kerja yang memiliki keahlian di perusahaan sudah berani meloncati fungsi departemen IT dengan berlangganan aplikasi cloud, yang mana tidak sepengetahuan departemen IT. Ibaratnya dulu hanya makan masakan dari dapur rumah sendiri, sekarang lebih sering take-out makanan restoran tanpa sepengetahuan koki di rumah.
Tanpa izin dari departemen IT tetapi biasanya mendapat restu atasannya, banyak karyawan memakai, membayar uang langganan, mengelola sendiri aplikasi cloud dari luar, seperti Box, Dropbox, iCloud, dan lain sebagainya. Malah banyak karyawan tidak mau menunggu IT membangun aplikasi di dalam rumah, tetapi membayar aplikasi dari luar, termasuk aplikasi pelacakan situs (misalnya, Optimizely), pemasangan iklan untuk pemasaran (misalnya, HasOffers), analisis perencanaan keuangan (misalnya, Anaplan), pencatat kehadiran (misalnya, Replicon), aplikasi untuk melaksanakan survey (misalnya, SurveyMonkey), aplikasi untuk promosi lewat email (misalnya, ConstantContact) dan lainnya. Ini mengakibatkan departemen IT semakin pusing untuk mengatur kepemilikan terhadap aplikasi cloud, apalagi mengamankan semua aplikasi cloud untuk menjaga data sensitif. Supaya seluruh aspek dalam organisasi berjalan dengan lancar maka diperlukan pedoman penegakan keamanan atau kepatuhan penggunaan aplikasi, yang mana harus diatur oleh peraturan dan kebijakan perusahaan.
Netskope menyediakan layanan analisis dan memberikan pedoman penegakan kebijakan penggunaan aplikasi berbasis cloud. Netskope bertujuan untuk menghilangkan perasaan curiga antara pemakai dan penegak peraturan, termasuk menghindari tuduhan pemakaian aplikasi yang tidak layak di perusahaan. Netskope menyediakan platform yang membuat penggunaan aplikasi menjadi aman dan sesuai dengan kebijakan perusahaan, dimana para penegak peraturan mempunyai visibilitas lengkap dan mampu untuk melindungi data dalam aplikasi cloud. Dengan Netskope, karyawan boleh menggunakan aplikasi cloud favorit mereka dari luar untuk mensukseskan bisnis dan tanpa harus ragu-ragu kalau mereka akan melancangi otoritas departemen IT.
Keunggulan Netskope, platform ini mengerti karyawan yang mana yang menggunakan aplikasi, kapan karyawan menggunakannya, dan bagaimana karyawan melakukannya. Hal ini memudahkan departemen IT (khususnya bagian admin) menerapkan kebijakan untuk semua aplikasi cloud dan perangkat lunak yang dipakai di perusahaan. Tugas IT menjadi ringan karena cukup menyediakan pedoman khusus untuk setiap aplikasi. Apabila kelak terjadi masalah akses atau hacking, admin juga bisa melihat sejarah penggunaan setiap karyawan untuk segera mengatasi permasalahan, termasuk melakukan pencegahan kerusakan terhadap jaringan perusahaan secara keseluruhan.
Netskope didirikan pada bulan Oktober tahun 2012 di kota Los Altos di kawasan industry high-tech Silicon Valley. Minggu ini menerima pendanaan putaran ketiga (Seri C) sejumlah $35 juta dollar yang dipimpin oleh investor kawakan Accel Partners. Pendanaan terbaru juga didukung oleh investor dari putaran sebelumnya, termasuk Lightspeed Venture Partners dan The Social+Capital Partnership. Sejak didirikan sudah menerima modal kerja sekitar $56 juta dollar.
(Images: top right, Netskope logo; middle left, Netskope’s slogan “Allow Is the New Block”)
Leave a Reply