Menjelang akhir pekan ini, Google mengumumkan serangkaian upaya untuk mengurangi pencurian konten di Internet. Raksasa mesin pencari terbesar di dunia membeberkan bahwa pemilik hak cipta harus menerima prioritas di peringkat atas situs Google dibandingkan situs bajakan.
Sejak bulan Oktober ini Google mulai mengambil langkah-langkah penting dengan cara menghukum situs web yang mencuri konten orang lain. Google akan menurunkan peringkat situs bajakan lebih bawah dalam daftar pencarian, terutama para pembajak akan dibuang jauh dari halaman pertama.
Dengan memakai patokan dari The Digital Millennium Copyright Act (DMCA) yang merupakan hukum hak cipta yang sudah disetujui secara global sejak tahun 1996, maka Google dapat memotong penghasilan para pemilik akun AdSense yang memasang konten bajakan. Google juga melakukan penghapusan link ke situs bajakan yang menerima pengaduan dari pemilik hak cipta.
Selain itu, Google juga berusaha menghapus istilah- istilah populer yang dipakai oleh pembajak untuk menipu pencari konten di mesin pencari. Fitur mesin pencari yang dikenal dengan ‘autocomplete’ akan mengurangi prediksi kata kunci hasil bajakan.
Google ingin melakukan penegakan hukum supaya para pembajak konten tidak mengambil untung dari hasil kerja keras pemilik hak cipta. Langkah Google perlu diberi dua jempol karena akan menyenangkan hati penulis konten. Hal ini sekaligus menambah penghasilan bagi penulis yang menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk memperbarui situs web mereka.
(Image: left, Google Search showed Inovasi.com contents at unauthorized web sites)
Leave a Reply