Karyawan perusahaan seringkali menghadapi frustrasi ketika menyiapkan laporan pengeluaran, termasuk menghitung bon tagihan tiket pesawat, mencatat uang makan setelah melakukan perjalanan keluar kota, menjumlah biaya menjamu tamu di restoran, dan lain sebagainya. Karena kelalaian, karyawan juga menghadapi kesulitan mencari bon yang hilang atau terselip di beberapa saku celana.
Abacus mempelajari pengalaman karyawan dan mengembangkan inovasi teknologi aplikasi mobile untuk mengurangi beban karyawan ketika ingin menyiapkan laporan pengeluaran. Dengan menggunakan aplikasi Abacus, maka karyawan dapat memotret setiap bon dan diberi tanda sebagai bukti pengeluaran secara instan. Hal ini meringankan tugas mengumpulkan bon tagihan di kemudian hari.
Aplikasi Abacus berfungsi seolah-olah seperti Instagram, sehingga pengguna sama sekali tidak terasa sedang melakukan tugas membuat laporan. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan geo-tag supaya lebih mudah menangani laporan pengeluaran berdasarkan lokasi.
Di samping itu, aplikasi Abacus membantu karyawan mengirimkan tagihan lebih cepat, sekaligus memberikan penjelasan yang lebih aktual terhadap setiap pengeluaran tanpa kehilangan bukti pembayaran yang sudah dilakukan. Kelebihannya, membantu karyawan yang sedang melakukan perjalanan jauh, karena mereka segera menerima ganti secepatnya ketika kembali ke kantor.
Abacus diluncurkan pada bulan Januari 2014. Daftar klien terdiri atas lebih dari 150 perusahaan terkemuka, seperti Pinterest, Foursquare, Coinbase, Betterment, dan lainnya.
Abacus didirikan di kota New York pada tahun 2013. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan benih sejumlah $3,5 juta dollar. Penyedia modal pada putaran ini dipimpin oleh Bessemer Venture Partners dan General Catalyst. Pendanaan ini juga didukung oleh Bloodstone, CrunchFund, FundersClub, Google Ventures, Homebrew, Sherpalo, Stripe, ZenPayroll, dan beberapa investor yang bersifat pribadi.
(Image: middle left, Abacus app)
Leave a Reply