Sebuah tim ilmuwan di University of Edinburgh, di negara Skotlandia, berhasil mengembangkan inovasi cahaya lampu LED yang berfungsi sebagai titik pemancar jaringan nirkabel untuk mentransmisikan data dan informasi atau dikenal sebagai LiFi. Selanjutnya para pencetus inovasi teknologi ini mendirikan sebuah usaha startup yang dinamakan pureVLC pada tahun 2012 dan kemudian mengganti nama menjadi pureLiFi.
Cara kerja pureLiFi hampir mirip dengan jaringan Wi-Fi yang sudah di pasang di perkantoran dan perumahan. Dengan menggunakan cahaya lampu LED untuk mentransmisikan data dan informasi, maka inovasi canggih ini memiliki keunggulan pada segi keamanan. Para ilmuwan percaya bahwa cahaya lampu tidak bisa menembus dinding dan gelombang transmisi tidak terjangkau oleh pengintai di luar bangunan. Keunggulan lainnya, setiap colokan lampu LED di atas plafon dapat berfungsi ganda sebagai sumber cahaya dan pemancar sinyal. Hal ini menciptakan multiplikasi titik jaringan nirkabel untuk akses ke data dan informasi.
Menjelang akhir tahun 2014 lalu, pureLiFi meluncurkan produk untuk jaringan nirkabel yang dinamakan Li-Flame. Produk ini mendapat respon bagus dari berbagai pengguna jaringan nirkabel di seluruh dunia. Dengan bantuan tenaga baterai, Li-Flame dipasang ke sebuah laptop untuk memancarkan sinyal nirkabel ke lampu LED, dan selanjutnya dengan cahaya lampu LED memungkinkan beberapa pengguna mengakses data dan informasi di dalam sebuah ruangan.
pureLiFi berbasis di Edinburgh. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan sejumlah £1.5 juta (atau sekitar $2,2 juta dollar). Kelompok pemberi modal kerja memperkirakan nilai perusahaan startup ini mencapai sekitar $21 juta dollar. Pendanaan awal ini dipimpin oleh London & Scottish Investment Partners (LSIP), Scottish Investment Bank (SIB), dan Old College Capital.
(Images: top right, pureLiFi logo; middle center, What is Li-Fi? illustrated by pureLiFi)
Leave a Reply