Coursera: penyelenggara pendidikan online berkualitas tinggi ingin segera berekspansi ke pasar negara berkembang

coursera-logoDi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi sedang terjadi suatu gelombang perubahan dalam hal pola pengajaran dengan mengandalkan inovasi teknologi video, Internet, dan jaringan sosial. Musim panas tahun 2012 dua universitas top-10 di pantai timur Amerika, Harvard dan MIT, mendirikan edX untuk menyediakan program pendidikan online secara gratis. Pada saat yang bersamaan di kampus Universitas Stanford, yang terletak di Silicon Valley, di pantai barat Amerika, juga lahir gagasan untuk mendirikan perusahaan yang menyelenggarakan pendidikan online berkualitas tinggi.

Daphne_Koller_and_Andrew_Ng_StanfordGagasan untuk mendirikan startup Coursera dicetuskan oleh dua profesor ilmu komputer di Stanford, Daphne Koller dan Andrew Ng, setelah melakukan serangkaian eksperimen di kampus. Andrew Ng lahir di kerajaan Inggris dan pernah berilmu di Singapore, sedangkan Daphne Koller melewati masa kecilnya di Israel dan menerima gelar S-1 pada usia 17 tahun. Kedua profesor berusia muda ini berpikir bahwa masih banyak siswa yang berotak encer tetapi tidak mampu membayar biaya kuliah yang sangat mahal, terutama menerima pengajaran dari universitas elite.

Berbeda dengan edX, Coursera mengharuskan mahasiswa mengeluarkan ongkos sedikit untuk biaya administrasi, gelar sertifikasi, dan buku-buku untuk kelas-kelas tertentu, tetapi masih banyak kelas-kelas standar yang ditawarkan secara gratis. Keunggulan Coursera karena perusahaan startup ini menjalin kemitraan dengan beberapa universitas papan atas di Amerika dan di Eropa, seperti Stanford, Michigan, Princeton, UC Irvine, California Institute of Technology (Caltech), Northwestern, Yale, dan Pennsylvania.

Supaya tidak menyaingi status perguruan tinggi yang sudah berdiri kokoh sejak ratusan tahun yang lalu, Coursera lebih menekankan sebagai penyelenggara pendidikan online untuk kelas-kelas standar yang banyak diajar berulang-kali oleh beberapa professor di universitas yang sama, atau dengan kata lain sebagai pelengkap. Daripada hanya berfokus mengajar di kelas, Coursera berharap professor menyediakan waktu lebih banyak untuk bertatap muka dengan siswa satu-per-satu dan memberikan pengajaran sesuai keahlian mereka yang lebih mendalam.

Karena didukung oleh tim ahli komputer, maka teknologi yang disediakan oleh Coursera lebih mudah dan lebih cepat di adopsi oleh dosen-dosen di universitas elite di seluruh dunia. Salah satu keunggulan terletak pada inovasi teknologi video yang lebih murah dibandingkan dengan penyelenggara pendidikan online lainnya. Dalam sebuah post yang dipublikasikan minggu ini, Coursera mencatat bahwa perusahaan ini sudah menyediakan 400 kelas yang diberikan oleh 83 lembaga pendidikan tinggi. Hari ini tercatat 4 juta siswa dari seluruh dunia.

Upaya kerja keras dari kedua pencetus dan tim kerja Coursera selama 12-bulan pertama sejak didirikan pada bulan April 2012, boleh dibilang sangat berhasil.  Ini dibuktikan dengan begitu banyaknya investor di dunia teknologi yang bersedia menanam modal di perusahaan startup ini. Tahun 2012 lalu sudah mengumpulkan $22 juta dollar sebagai modal awal putaran pertama (Seri A). Minggu ini berhasil merangkul beberapa investor terkemuka dan menerima pendanaan putaran kedua (Seri B) sejumlah $43 juta dollar yang didukung oleh GSV Capital, International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anak perusahaan dari World Bank, Yuri Milner (investor terkemuka dari Rusia), dan Kleiner Perkins Caufield & Byers (investor yang paling terkenal di Silicon Valley). Sejak didirikan sudah mengumpulkan modal lebih dari $65 juta dollar.

Tambahan modal baru akan dipakai untuk memicu inovasi teknologi pendidikan jarak jauh, menambah karyawan, dan melakukan ekspansi ke pasar negara berkembang, termasuk India, Indonesia, dan negara-negara di Amerika Selatan.

coursera-homepage-screenshot

(Images: top right, Coursera logo; middle, Coursera founders (l) Daphne Koller, (r) Andrew Ng; bottom, Coursera homepage screenshot)

Trackbacks

  1. […] juga akan mendorong inovasi penyedia konten interaktif dari perusahaan startup (seperti, Tynker, Coursera, Desire2Learn) untuk dunia pendidikan berbasis di cloud (awan). Perusahaan teknologi startup akan […]

  2. […] pesat, seperti melayani siswa yang ingin menambah ilmu di luar kelas yang disediakan oleh Coursera. Sedangkan menyediakan bantuan kepada siswa dalam bentuk les pribadi seperti InstaEDU merupakan […]

  3. […] Partners. Satu bulan yang lalu, kelompok investor ini melakukan investasi di perusahaan startup Coursera yang menyediakan layanan bagi mahasiswa untuk mengambil kuliah secara online. Dari ulasan-ulasan […]

  4. […] Courses (MOOCs) atau “kelas dan kursus online terbuka.” Contoh layanan semacam ini seperti Coursera, edX, dan lain sebagainya. Dengan berbekal komputer, koneksi Internet, dan kemajuan inovasi […]

  5. […] Open Online Courses (MOOCs). Penyedia kelas dan kursus online terbuka termasuk creativeLIVE, Coursera, edX, dan lain […]

  6. […] pendidikan online, seperti yang terjadi pada perusahaan startup TutorGroup, Curious, creativeLIVE, Coursera, dan lain sebagainya. Minggu ini giliran General Assembly menerima pendanaan putaran ketiga (Seri […]

  7. […] kelas-kelas universitas tingkat pertama. Beberapa bulan kemudian dua professor Stanford meluncurkan Coursera yang menawarkan kelas setara perguruan tinggi dengan biaya murah, yang diajar oleh professor […]

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: