Hampir semua perusahaan menggunakan situs perekrutan untuk mencari pekerja yang tepat. Akan tetapi teknologi untuk menemukan prospektif karyawan sudah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1990-an ketika Internet mulai booming. Cara lama perusahaan memasang iklan lowongan pekerjaan, kemudian pencari kerja menunjukkan minat dan mengirimkan resume (CV).
Connectifier percaya sudah saatnya perekrutan mengandalkan inovasi kecerdasan buatan, supaya secara proaktif dapat melakukan pencarian yang lebih luas. Startup ini mendulang data dari berbagai sumber untuk mengidentifikasikan kandidat yang cocok dengan kebutuhan perusahaan, sehingga mempermudah tugas departemen sumber daya manusia (SDM).
Connectifier membangun mesin pembelajaran dan melakukan analisis terhadap profil kandidat. Data calon pekerja dikumpulkan dari publik dan jaringan social. Dengan data lengkap, Connectifier ingin memberikan perekrut gambaran lebih jelas terhadap setiap kandidat. Setelah dipelajari oleh perekrut, maka dapat memutuskan kandidat yang akan diundang untuk melakukan wawancara perdana.
Connectifier didirikan pada bulan Juni 2010 dan berbasis di kota Costa Mesa, yang terletak di selatan kota Los Angeles. Minggu ini menerima pendanaan putaran pertama (Seri A) sejumlah $6 juta dollar yang dipimpin oleh True Ventures. Pendukung modal lainnya termasuk Galeo Ventures, Okapi Ventures, dan beberapa investor yang bersifat pribadi. Sejak didirikan sudah mengumpulkan modal kerja lebih dari $11 juta dollar.
(Image: top right, Connectifier logo)
Leave a Reply