Mapbox: platform peta yang mudah diintegrasikan ke aplikasi mobile, sangat tenar di kalangan pengembang open-source

Ketika dunia memasuki era Internet pada awal tahun 1990-an, salah satu transisi penting terjadi di industri pemetaan, dari cara cetak ke digital. Peta dalam bentuk GPS dan GIS banyak digunakan untuk navigasi. Keuntungannya untuk memudahkan supir mencari arah jalan, melacak pengiriman paket, membantu pihak berwajib menangkap penjahat, memandu pesawat nirawak dan mobil nirawak, menunjukkan lokasi hotel dan real-estate. Sejak pertengahan tahun 2000-an, pengembang memicu inovasi peta untuk aplikasi mobile dan kemudian peta dipasang untuk aplikasi Uber, Postmates, Airbnb, dan lainnya.

Google Maps merupakan peta digital yang paling banyak digunakan dan sudah melampaui 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Google membayar $1,3 miliar ketika mengakuisisi aplikasi peta Waze pada tahun 2013. Sedangkan hari ini Nokia Here menjadi incaran akuisisi oleh beberapa perusahaan.

Mapbox menyediakan alat-alat yang mudah diintegrasikan ke aplikasi mobile. Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, banyak pengembang memasukkan peta ke dalam aplikasi, yang mana terus terhubung ke Internet dan selalu diperbarui dengan perubahan lokasi setempat.

Kelebihan Mapbox termasuk membangun peta dengan mengandalkan perangkat lunak open source, kemudian menjual lisensi kepada pengembang supaya bisa dimasukkan ke dalam aplikasi. Mapbox menggabungkan berbagai sumber data, baik dari pemerintah maupun dari kalangan open source, seperti the U.S. Geological Survey, NASA, dan OpenStreetMap.

Tim kerja Mapbox berhasil menjalin kemitraan dengan beberapa raksasa perusahaan Internet, termasuk MapQuest, Evernote, GitHub, Etsy, Foursquare, Pinterest, dan Square.

Perusahaan startup Mapbox didirikan pada tahun 2010 dan berkantor pusat di kota Washington, DC, dengan cabang di kota New York. Minggu ini mengumumkan penerimaan pendanaan putaran kedua (Seri B) sejumlah $52,6 juta dollar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh DFJ Growth dan didukung oleh Foundry Group, DBL Partners, Thrive Capital, Pritzker Group, dan Promus Ventures. Sejak didirikan sudah mengumpulkan modal kerja lebih dari $63 juta dollar.

(Images: top right, Mapbox logo; bottom, Mapbox homepage)