Amerika segera mengharuskan mobil baru dilengkapi teknologi yang memungkinkan kendaraan berkomunikasi satu sama lain

Para pejabat teras pemerintah Amerika di bawah pimpinan presiden Obama sedang melakukan studi banding terhadap keuntungan peralatan komunikasi canggih yang akan dipasang di kendaraan beroda empat (mobil dan truk) yang baru keluar dari pabrik. Menurut kutipan siaran pers dari kantor Departemen Transportasi, Menteri Anthony Foxx percaya bahwa inovasi teknologi komunikasi mempunyai potensi sangat penting untuk mengurangi kecelakaan lalulintas yang berakibat fatal di freeway dan jalan raya.

Pemerintah mengusulkan supaya semua produksi mobil baru akan dipasangi semacam alat yang memudahkan mobil berkomunikasi satu sama lainnya, atau dikenal dengan vehicle-to-vehicle (V2V) communication technology. Alat berupa transponder seperti kotak Wi-Fi dapat mengirimkan sinyal tentang posisi mobil, merekam kecepatan, keadaan rem, penyalaan lampu, dan mengirimkan informasi lainnya. Alat canggih ini akan memberikan kemudahaan bagi pengemudi untuk saling berbagi informasi tentang keadaan mobil satu sama yang lainnya. Pada saat kritis, alat ini berfungsi mengingatkan pengemudi untuk menghindari kecelakaan, atau secara otomatis menginjak rem untuk mengurangi terjadinya tabrakan.

Dengan mengandalkan inovasi teknologi komunikasi, maka akan terjadi perubahan paradigma pabrik mobil di Amerika. Kalau dulu pabrik akan merancang mobil yang kokoh dengan konstruksi yang dapat bertahan apabila terjadi kecelakaan lalulintas dengan mengandalkan sabuk pengaman dan airbag, maka mulai sekarang pabrik mobil akan memikirkan teknologi komunikasi untuk menghindari kecelakaan.

(Image: middle left, vehicle-to-vehicle (V2V) communication technology by dot.gov)