Hanya tinggal dua minggu menjelang musim belanja terbesar di Amerika, toko serba-ada Walmart menyuruh 5.000 manajer toko untuk mencocokkan harga barang yang dijual di toko dengan raja e-commerce Amazon dan toko online lainnya, berdasarkan sebuah laporan dari kantor berita Reuters. Untuk menarik minat belanja dari konsumen menyongsong hari Natal dan Tahun Baru, toko pengecer Walmart memastikan petugas kasir bersedia memotong harga barang yang setara dengan harga yang dijual di toko online Amazon.
Walmart memiliki keunggulan daripada Amazon kalau toko ritel terbesar ini berani memberikan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen. Ini karena toko-toko dalam bentuk fisik berupa gedung ukuran besar dan menengah tersebar di seluruh Amerika, sehingga konsumen dapat melihat barang dan sekaligus membawa pulang barang setelah berkunjung ke toko setempat. Sedangkan Amazon masih harus menunggu pasokan dan kemudian mengirimkan barang ke konsumen lewat biro pengiriman UPS atau kantor pos. Apabila cuaca musim dingin tidak mengijinkan, maka seringkali dilanda keterlambatan pengiriman menjelang hari Natal dan Tahun Baru.
Banyak pengamat bisnis toko pengecer berpendapat bahwa toko fisik harus berani mencocokkan harga dengan toko online, supaya bisnis dapat bertahan untuk jangka panjang. Kalau toko yang memiliki gedung secara fisik harus mengeluarkan ongkos untuk penjaga toko dan sewa gedung, sedangkan toko online tidak perlu biaya besar sehingga bisa menekan harga jual dan sekaligus memberikan diskon besar.
(Images: top right, Walmart logo; middle left, Christmas Day by Inovasi.com)
Leave a Reply